JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua akan melakukan evaluasi terhadap anak-anak Papua yang menjalani studi baik di luar negeri maupun dalam negeri.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi Papua Muhammad Musa’ad kepada wartawan di kantor DPR Papua, Rabu (5/8/2015) mengaku, untuk melakukan evaluasi terhadap anak-anak Papua tersebut. Akan dibentu tim kolaborasi yang terdiri dari berbagai pihak. “Kita akan menggunakan tim kolaborasi atau tim gabungan dari berbagai pihak,” ungkapnya.
Diakuinya, evalasui ini dilakukan untuk memperketat anak-anak Papua yang mengenyam pendidikan di luar Papua. Sebab, mereka mempunyai hak mendapatkan pendidikan dan fasilitas pendidikan dari Pemda, akan tetapi mereka berkewajiban untuk belajar dengan baik. “Sehingga mulai tahun ini kita akan perketat, kita akan kirim tim untuk melakukan monitoring terhadap anak-anak Papua yang mengikuti pendidikan di luar negeri maupun dalam negeri,” ujarnya.
Tugas tim ini, kata Musa’ad untuk memastikan anak-anak Papua yang belajar di luar negeri maupun dalam negeri, betul-betul kuliah dengan baik dan mempunya prestasi yang baik.
“Jika mereka tidak kuliah dengan baik atau tidak mempunyai prestasi, maka kita akan menghentikan studi mereka,” tegasnya.
Sebab, gubernur telah memerintahkan untuk memberikan beasiswa dan anggaran kepada anak-anak Papua yang benar-benar serius ingin belajar, sementara mereka yang tidak serius belajar akan dihentikan, walaupun mereka anak putera daerah.
“Harus ada kompetisi antara sesama anak Papua yang terbai,” terangnya.
Sebab sudah ratusan anak-anak Papua yang mengikuti pendidikan diluar negeri maupun dalam negeri yang sudah mencapai 800 orang lebih, mereka ini akan dievaluasi apakah mereka menjalankan sudah berjalan baik.
“Seperti mereka yang sudah beberapa tahun ini menjalani program 1000 doktor, jika tidak belajar dengan baik. Maka kita akan hentikan karena yang lain menunggu,” paparnya.
“Seperti mereka yang sudah beberapa tahun ini menjalani program 1000 doktor, jika tidak belajar dengan baik. Maka kita akan hentikan karena yang lain menunggu,” paparnya.
Dikatakannya, pemprov Papua hanya akan memberikan kesempatan dan biaya terhadap anak-anak Papua produktif. Sementara yang tidak produktif akan dihentikan saja, hal ini akan mulai diberlakukan.
“Mulai tahun ini, kita sudah melakukan evaluasi agar supaya tahun 2016 semakin terarah,” bebernya. [www.pasificpos.com]
“Mulai tahun ini, kita sudah melakukan evaluasi agar supaya tahun 2016 semakin terarah,” bebernya. [www.pasificpos.com]