Keerom PAPUA- Masyarakat Papua yang dengan makanan pokok Sagu lambat laun akan berimbang dengan makan nasi kemudian akan menyesuaikan dengan makan nasi sebagai makanan pokok ke dua setelah sagu. Tanah yang subur di Papua ternyata sangat cocok ditanami padi, hampir sama dengan tanah lumbung padi di Kerawang. Beberapa hari yang lalu (1/6) sekitar 80 orang kelompok Tani Serbaguna di Kp. Wiantre, Arso V, Distrik Skanto, Keerom, telah berlangsung panen raya bersama Wakil Bupati Kab.Keerom Muh.Markum bersama stafnya yaitu Marthen Y. K. Rumbiak Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan, dan bapak Sunar (Kepala BP4K Kab. Keerom). Kepala Kampung Arso V dan Kepala Distrik Skanto juga turut hadir dalam Panen Raya tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Marthen Y.K. Rumbiak menyampaikan bahwa panen raya padi kali ini seluas 5 Hektar persawahan dari 30 Hektar lahan di Arso 5, untuk mendukung program Swasembada Padi, Jagung, Kedele Tahun 2016, diharapkan tahun depan sudah Swasembada pangan secara bertahap dimulai dengan dibukanya lahan khusus di Kab. Keerom seluas 700 Hektar.
Target Padi, Jagung, Kedele Tahun 2016 khusus padi yang sudah ditandatangani Bupati seluas 420 Hektar dan data terakhir yang saya dapatkan adalah hampir 1.000 Hektar di Kab. Keerom. Kab. Keerom sangat potensial dijadikan lumbung padi setelah sebelumnya Kab. Merauke dan Nabire.
Panen Raya juga sebelumnya sudah berlangsung di Merauke
Sebelumnya pada tanggal 23 Mei 2016, di Lahan Cetak Sawah Tahun 2015, Distrik Tanah Miring, Kab. Merauke, telah berlangsung Panen Raya yang dilaksanakan oleh Dr. Ir. Hasil Sambiring M.Sc dari Dirjen Kementerian Tanam Pangan RI beserta rombongan yang terdiri dari Sulaiman Hamzah Anggota DPR RI Komisi IV, Widi Harjono, Afnan Malay Tenaga ahli Menteri Pertanian. Saat itu Bupati Kab. Merauke menyampaikan bahwa negara Indonesia akan dikatakan makmur jika memiliki para petani yang sukses, tahun ini Bulog akan membeli hasil panen para petani semaksimal mungkin. Lebih lanjut Sulaiman Hamzah (Anggota DPR RI Komisi IV) menyampaikan tanaman seperti sagu dan lainnya agar tetap dikembangkan sehingga tidak punah dan berkembang. Dirjen Kementerian Tanaman Pangan menyarankan agar Kadis Pertanian Kab.Merauke dan pejabat terkait segera membagikan bibit padi yang sudah dibagikan biar cepat ditanam petani.
Keberhasilan tersebut ternyata dilirik oleh negara tetangga yaitu PNG yang ingin belajar menanam padi dengan baik. Sehingga pada tanggal 30 Mei 2016, mereka mengirimkan 17 orang perwakilan untuk diberikan pembekalan. Pelatihan tersebut berlangsung di Kp. SP-9 Tanah Miring, Kab.Merauke oleh Budi Hartanto anggota Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Merauke berupa teknis pembibitan, penanaman dan pembukaan lahan tanaman padi. Kegiatan dihadiri oleh Ellias Refra S.Sos, M.M sebgai Kabid Ekososbud Badan Pengelola Perbatasan Daerah, Markus Harbelibun S.Sos (Kasubid Ekonomi Badan Pengelola Perbatasan Daerah), Widiyanto, SP sebagai Staf Alsintan Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian dan Lemon Jusufwai sebagai Staf Wasdalkim Kantor Imigrasi Merauke. (Sumber PapuaVoice.Com)
oleh Markus Adii