Kabar Amugi Kibah--Pada
suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit
mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah
kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi
yang tinggi dengan leher kendi sempit.
Bagaimanapun
burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam
kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa
putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Kemudian
tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu mengambil kerikil yang ada
di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap
kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam
kendipun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air
tersebut dapat di capai oleh sang burung Gagak.dapat minum air dari kendi itu.
(Walaupun
sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat).
Ada
sebuah telaga indah. Airnya sejuk,jerni dan tenang.
Permukaannya
berkilauan,bukan hanya memantulkan sinar rembulan,namun batu-batu pualam yang
ada didasarnya juga memanjarkan cahaya Kedamaian selalu meliputinya.
Sayangnya
telaga itu takmudah dijangkau.
Ia
terletak ditengga hutan lebat yang dipagari oleh semak berduri.
Pepohanan
tinggi dan binatang buas menghadang setia langka kesana.
Setiap
orang yang mampu memenui dan mereguk keindahannya,raja rimba pun tuntuk dan patuh
padanya.telaga itu adalah hati nurani seseorang, yang senantiasa menyerukan
ketenteraman batin.
"Kesejukan regukan airnya memberi makna pada
kehidupan seseorang. Sedangkan rimba lebat penu onak dan binatang buas adalah
wujud dari pikiran,emosi,hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu
menghalangi jalan seseorang. Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri seorang
Namun, bila anda telah menemukan suara hati nurani itu,maka kekuatan dan
kedamaian melingkupi anda.Temukan telaga jernih milik anda. Itulah anugrah
paling berharga yang harus anda pegang teguh dalam kehidupan ini.
Tiap orang mempunyai keletakan yang
mendasar dalam hidup ini. karena keletakan itu juga manusia bisa bermusuhan
bahkan saling membunuh. memang sudah menjadi kodratnya bahwa sejak manusia
hidup didunia ini ada kecenderungan untuk memiliki. keinginan untuk
memiliki dan memiliki secara
berlebihan,membuat orang lupa diri,sehingga memunculkan keserakahan luar biasa.
" Hidup itu suatu anugerah,anugrah itu
sangat tinggi nilainya, sehingga tak ada satu materi pun di dunia ini yang bisa
di bandingkan nilainya dengan kehidupan kita itu. Maka kita perlu bersyukur
atas kehidupan yang tuhan berikan kepada kita, yaitu dalam kehidupan merantauww
di tana orang, bagaimana kita mampu melahirkan bakat/minat kita masing-masing,
manusia pada dasarnya tidak dapat hidup seorang diri,ia selalu membutukan orang
lain. Oleh karena itu manusia disebut makluk sosial. Untuk menggembangkan
talentanya, mampu
melahirkan
berkat sukacita,kebahagiaan, dan keselamatan,bukan hanya untuk diri kita
sendiri,tetapi juga untuk sesama kita.
Masa muda adalah masa emas kehidupan seorang
manusia.di dalamnya kita bisa menikmati kebahagiaan yang Tuhan berikan kepada
kita masing-masing. ada canda ceria, ada gerak tawa, ada persahabatan, dan
segala aspek keindahan dalam kemudahan kita itu. Tetapi massa muda juga
diliputi dengan banyak kesulitan,pencobaan,godaan, dan hal-hal yang dapat membahayakan
kehidupan kaum muda. Oleh karena itu nikmatilah masa muda itu bukan dengan
segala hal yang merusak kehidupan kita, segala hal yang destruktif
sifatnya,karena itu akan menghilangkan makota keindahan yang tuhan tanamkan
dalam kehihupan kita itu sendiri Kenapa kita harus membahayakan diri kita dengan hal-hal yang tak berguna?
Mengapa
kita harus mencamburkan diri dalam hal-hal yang membahayakan hidupkita sebagai
kaum muda?
Mengapa
kita harus membiarkan diri digoda untuk tengelam dalam hidup gelap gara-gara
takut kehilangan sahabat, atau dikatakan penakut.
Kawan-kawan kita melangka pasti, menatap masa
depan dengan keberanian dan keyakinan bahwa kita mampu melakukan yang terbaik
untuk diri kita dan sesama kita. Pasti kita bisa mengubah di daerah papua, mau
menggubah daerah papua lewat hal-hal kecil yang amat berarti untuk merubah
daerah kita dan masyrakat kita di bumi cenderawasi ini.sebagai putra-putri
mahkota yang diberikan, yang diberikan mahkota kehidupan oleh sang
pencipta.mahkota itu bersinar, hidup kita bercahaya. Dan
melaksanakan,membangun,tanpa diskriminasi/membeda-bedakan, suku,marga,daerah
kabupaten dll.
Ya
Tuhan, ajarilah aku untuk semakin mampu mencintai-mu, sesamaku dan diriku
sendiri. Supaya aku berusaha setia terhadap hal-hal kecil untuk menumbukan
semangat cinta ku akan Allah,sesama dan diriku sendiri. Tiada yang lebih indah
untuk hidup di dunia ini,selain hidup dalam cinta kasih.
“Seorang
pemuda sedang beristerahat siang disebua kafe terbuka.sambil sibuk mengetik
tugas kuliah dilaptobnya,saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa
bunga menghampirinya.
“Om
beli bunga om” tidak dik,saya tidak butu, ujar pemuda itu tetap sibuk dengan
laptopnya,
‘satu
saja om, kan bunga nya bisa untuk kekasih atau istri om”, layu si gadis kecil.
Setenga
kesal dengan nada tinggi karena merasa ter ganggu keasikannya si pemuda
berkata, adik kecil tidak melihat om sedang sibuk?
Kapan-kapan
ya klo om butuh om akan beli bungga dari kamu.
Mendengar
ucapan si pemuda,gadis kecil itupun kemudiaan beralih ke orang-orang yang lalu
lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan isterahat siangnya, si pemuda
segera ber anjak dari kafe itu.saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si
gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya.
“sudah
selesai kerja om, sekang beli bunga ini dong om, mura kok satu tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari
sakunya.
“ini
uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya angkap saja ini sedekah untuk
kamu, ujar si pemuda sampil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang
itu diambilnya tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar
sana.
Pemuda
itu keheranan dan sedikit ter singgung. Kenapa uang tadi kamu tidak ambil,
malah kamu berikan pada pengemis?
Dengan keraguannya si gadis kecil menjawab,
maaf om saya sudah berjanji dengan orang
tua saya bahwa harus saya menjual bunga-bunga ini dan mendapatkan uang dari
minta-minta. Orang tua saya berpesan walaupun tidakpunya uang kita tidak boleh
menjadi pengemis.
Pemuda
itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang
anak kecil, bahwa kerja adalah sebua pengormatan, meskipun hasil tidak seberapa
tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan.
Si pemuda itupun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga
itu, bukan karena kasihan, tapi karena semanggat kerjanya dan keyakinan si anak
kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
Tidak
jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima.
Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun
peran dalam sebua pekerjaan, jika kita mengerjakannya dengan sungguh-sungguh,
hal itu akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu,setiap
tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebua pengormatan yang pantas kita
punya perjuangan.
Ya
Tuhan, terimakasih atas segala kasih-mu dalam kehidupan ku ini.
Kabar amugi kibah