JAYAPURA, – Kepolisian Daerah Papua telah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus penyerangan mobil Patroli Quick Response Force (QRF) SRM PT Freeport Indonesia yang menewaskan dua anggota Brimob dan seorang anggota security di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende, mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap MW dan JW (awalnya diduga berinisial GM), keduanya diindikasi bagian dari Kelompok Ayub Waker
MW yang ditangkap pertama kali saat penyisiran. Di sangkur yang ia pegang ada darah. Kemungkinan ia sebagai pelaku penusukan. Yang kedua JW yang tertembak di pantat, kami sinyalir ikut dalam penyerangan saat itu, karena ikut bersama Ayub Waker dalam kontak tembak,” ungkap Yotje Mende usai melakukan rapat evaluasi operasi penegakan hukum di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Senin (12/1/2014).
Yotje menilai Ayub Waker bersama pengikutnya keras kepala karena tidak mengindahkan ultimatum untuk menyerahkan diri dan mengembalikan dua senjata laras panjang Steyr Aug yang dirampas dari 2 anggota Brimob. Karenanya Yotje menegaskan akan tetap melanjutkan operasi penegakan hukum hingga pelaku tertangkap dan 2 pucuk senjata yang dirampas dikembalikan.
“Bahkan di website mereka sudah mengibarkan bendera perang. Saya dengan bapak panglima siap menghadapi mereka, kami tidak akan gentar,” ucap Yotje.
Memutus logistik
Untuk memaksa Ayub Waker dan pengikutnya menyerah, Yotje berencana memutus pasokan logistik makanan bagi kelompok tersebut. Menurut Yotje, Ayub dan pengikutnya bisa melakukan gerilya karena mendapat pasokan uang dan makanan dari para pendulang di Kali Kabur.
“Saya sudah ultimatum kepada para pendulang, hentikan memberikan uang dan memberikan makanan kepada kelompok tersebut. Sekarang mereka mau kerja sama dengan kita dari NKRI atau dengan kelompok separatis,” ungkap Yotje.
Yotje mengancam jika para pendulang masih terus memasok makanan dan uang untuk Ayub Waker dan pengikutnya, maka ia akan melakukan operasi pembersihan di Kali Kabur. “Saya peringatkan, kalau tetap memberi pasokan makanan maka saya akan menggelar operasi sepanjang bantaran Kali Kabur, tidak hanya di Kampung Utikini, Tembagapura,” ujar Yotje.
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat gabungan dari Kepolisian dibantu TNI sejak 2 Januari lalu menggelar operasi penegakan hukum mengejar Ayub Waker dan pengikutnya yang melakukan penyerangan mobil patroli QRF PT Freeport Indonesia yang menewaskan dua anggota Brimob Polda Sumatera Selatan BKO Satgas Amole dan seorang anggota security PT Freeport Indonesia, Kamis (1/1/2015) lalu.
Sumber : KOMPAS.com
Sumber : http://phaul-heger.blogspot.com/2015/01/kapolda-papua-ancam-akan-putus-pasokan.html#ixzz3OksFo7P3