Pernyataan “TPN/OPMTantang Perang dengan Indonesia” sengaja dibesar-besarkan oleh berbagai Media Indonesia. Tentu ini bagian dari operasi intelijen Indonesia dalam menghalau dan mengaburkan perjuangan damai rakyat West Papua dalam mendukungULMWP menjadi anggota MSG.
Selain itu, sebagai upaya menutupi pembunuhan, intimidasi dan penangkapan terhadap rakyat West Papua atas aktivitas damai yang sedang dilakukan. Seperti biasa, wartawan bayaran dimanfaatkan untuk menjalankan fungsi kounter opini.
Taktiknya, Isu perjuangan West Papua untuk menjadi anggota MSG harus dipolesi dengan berita perjuangan dengan kekerasan, sehingga menjadi alasan bagi MSG untuk menolak aplikasi ULMWP.Hal ini kita lihat dari kebiasaan wartawan bayaran, mereka tidak meliput kekerasan TNI dan Polri terhadap aksi damai rakyat sipil yang dikoordinir KNPB, namun ironisnya mereka berusaha mewancarai beberapa pimpinanTPN/OPM yang sudah dipastikan akan mengeluarkan pernyataan berbau kekerasan. Bahwa pernyataan perang itu bukan hal baru yang dilontarkan oleh pimpinanTPN/OPM di berbagai wilayah. Tanpa pernyataan itu punTPN/OPM dan TNI Polri di Papua sudah selalu berperang dengan taktik gerilya, kapanpun dan dimanapun.
Hanya saja perlawananTPN/OPM tidak masif, karenaTPN/OPM menghargai perjuangan damai rakyat sipil Papua Barat.
Militer Papua Barat atau TPN-PB adalah alat perjuangandan pertahanan rakyat sipil Papua Barat, yang bukan saja semaunya melakukan perang terbuka, tetapi selalu mengikuti irama perjuangan nasional Papua Barat secara menyeluruh. Mereka tahu trategi defensif dan ofensif dalam perjuangan. Oleh sebab itu, kami berharap rakyat West Papua tidak terpengaruh dengan permainan opini kuno yang sedang dikelola pihak penjajah Indonesia.
Kami berharap rakyat West Papua tetap memfokuskan diri pada agenda perjuangan nasional yang sedang bergulir, yakni menatapersatuan perjuangan rakyat West Papua dan antar sesama pejuang dan organisasi untuk membawa West Papua masuk dalam MSG.
Sumber Victor Y. FB