Headlines News :
Home » » Ini Tiga Hal yang Diminta Jokowi soal Insiden Tolikara

Ini Tiga Hal yang Diminta Jokowi soal Insiden Tolikara

Written By Unknown on Minggu, 26 Juli 2015 | 05.28.00

papua, jayapura--Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edy Purdijatno mengemukakan tiga hal yang diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokow) terkait kasus di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua.

"Tiga hal itu, pertama, Pak Presiden minta agar ruang komunikasi antarumat beragama di Papua terus didorong, sehingga permasalahan tidak meluas," kata Tedjo saat berada di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (25/7/2015), seperti dikutipAntara.

Kedua, kata Tedjo, Presiden meminta agar rumah kios dan tempat ibadah yang terbakar saat kerusuhan di Karubaga segera dibangun kembali.

"Ketiga, Pak Presiden minta penegakan hukum terkait masalah Tolikara harus dikedepankan," katanya.

Untuk pembangunan rumah kios dan tempat ibadah, menurut Tedjo, pemerintah telah siapkan dana.

Kata Tedjo, "Soal lahan untuk tempat pembangunannya kembali, pemerintah daerah yang akan mengaturnya, termasuk soal lahan atau tanah yang disampaikan ada kendala, tapi saya yakin hal itu bisa secepatnya diselesaikan dan dibangun."

Dikatakan, Menko Polhukam beserta rombongan pada Jumat (24/7/2015) sore, menemui jajaran Forkompinda Papua di Gedung Sasana Karya komplek Kantor Gubernur Papua, dengan agenda membahas kasus di Tolikara.

Malamnya, Tedjo makan malam dan dialog bersama wartawan di Kota Jayapura dan bertatap muka dengan pengurus KNPI Provinsi Papua.

Dalam acara itu, Tedjo menyampaikan bahwa insiden di Karubaga telah ditangani secara bijak dan arif.  Pemerintah terus mendorong penyelesaian kasus tersebut.

Kata Tedjo, "Harapannya semua pihak bisa bijak, untuk mendorong masalah ini agar tidak meluas. Karena dalam pertemuan saya dengan Gubernur Papua dan pihak-pihak berkompeten, termasuk Presiden GIDI, Ketua NU Papua Toni Wanggai, mereka menyatakan mampu menyelesaikan persoalan di Karubaga."

Sebelumnya pada Jumat, 24 Juli 2015, Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pengurus Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di Istana Merdeka. Dalam pertemuan itu, Ketua GIDI Papua Lipiyus Biniluk mengatakan, Jokowi memberikan arahan perdamaian di Papua. Karena, selamat 50 tahun sejak Papua digabungkan dengan Indonesia, baru kali ini terjadi konflik agama.

Dikutip CNN Indonesia, bantuan sosial dari pemerintah pusat, daerah, dan partai politik membanjiri Kabupaten Tolikara, Papua, pasca-kerusuhan yang terjadi di wilayah itu pada Hari Raya Idul Fitri, Jumat pekan lalu (17/7/2015). Partai Persatuan Pembangunan kubu Muktamar Jakarta di bawah pimpinan Djan Faridz misalnya menyalurkan bantuan sosial senilai Rp 1,3 miliar.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP versi Muktamar Jakarta Ibnu Hajar mengatakan, bantuan digunakan untuk pembangunan musala, rumah-rumah, serta kios yang hangus dilahap api saat kerusuhan terjadi. "Ada Rp 20 juta untuk kira-kira 60 rumah dan kios, serta Rp 100 juta untuk musala," kata Ibnu di Karubaga, Kamis (23/7/2015).

Bantuan akan disalurkan melalui rekening bank setempat atas nama korban. Korban yang namanya sudah terdaftar dapat mengambil langsung bantuan tersebut.

Peletakan batu pertama untuk relokasi rumah dan kios telah diresmikan oleh Bupati Tolikara, Usman Genongga Wanimbo. Usman bersama Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende, Panglima Derah Militer XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal Fransen G. Siahaan, Pendeta Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Marthen Jingga, tokoh muslim Ustaz Ali Mukhtar, dan para pemuda muslim serta kristiani, secara simbolik memulai proses relokasi para korban dan pengungsi.(Joni Yohanes Pekei/Antara/CNN/MS)
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger