Headlines News :
Home » » Kapolri Ingatkan Papua Barsifat Khusus

Kapolri Ingatkan Papua Barsifat Khusus

Written By Unknown on Jumat, 31 Juli 2015 | 00.39.00

Jakarta-Kapolri Jenderal Badrodin memimpin ucapara serah terima jabatan Kapolda Papua dan Papua Barat, Jumat (31/7) di Mabes Polri. Sejumlah pesan disampaikan oleh orang nomor satu di tubuh korps baju cokelat itu dalam amanatnya.
Seperti diberitakan pergantian pejabat Polri di Papua itu berdasarkan telegram Kapolri nomor ST/195//VII/2015. Kapolda Papua Irjen Yotje Mende dimutasi sebagai Pati Yanma Polri dalam rangka pensiun. Posisi Yotje diganti oleh Kapolda Papua Barat Brigjen Paulus Waterpaw.
Posisi Waterpaw selanjutnya diisi Brigjen Royke Lumowa yang sebelumnya berdinas di Kemko Polhukam.
“Sertijab ini terkait dengan regenerasi karena pejabat yang lama, Irjen Yotje Mende, akan memasuki masa purna tugas. Akan pensiun. Jadi besok sudah tidak bisa tanda tangan lagi,” kata Badrodin membantah jika pergantian itu terkait rusuh Tolikara.
Dalam amanatnya Badrodin mengingatkan jika pemerintah mempunyai kebijakan khusus dalam penanganan Papua. Khususnya terkait dengan keamanan dengan pendekatan kesejahteraan.
“Tapi toh ada pendekatan terkait kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk itu maka pendekatannya harus hukum. Perhatian pemerintah pada Papua cukup besar karena pemerintah akan meningkatkan kesejahteraan di Papua,” ujar Badrodin.
Diantaranya dengan pembangunan infrastruktur yang diakselerasi, pembangunan jalan, jembatan, pasar dan lumbung pangan. Juga pemberian grasi pada beberapa napi dari KKB. Lalu juga adanya keterbukaan Papua pada wartawan asing.
“Polri sendiri melakukan implementasi dengan afirmatif action dimana calon anggota Polri dari Papua dan Papua barat diberi standar sendiri dibanding daerah lain,” imbuhnya.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu juga mengingatkan bila tantangan papua cukup besat. Kondisi geografi, demografi, dan masih adanya KKB membuat Papua masih menjadi daerah konflik.
“Ada sebagian yang menginginkan konflik untuk kepentingan politik. Disana juga ada persoalan terkait kerukunan dan intoleransi antar umat beragama. Isu soal pelanggaran HAM dan ketidakadilan masih ada,” ujar Badrodin.
Untuk itu ia berharap Kapolda Papua dan Papua Barat untuk mampu menyelesaikan persoalan di Bumi Cenderawasih itu baik yang terstruktur, laten, dan juga yang baru terjadi.
“Karena itu diperlukan satu strategi yang cukup baik untuk membawa Papua lebih damai aman sehingga pembangunan Papua bisa dipercepat dan masyarakat bisa sejahtera,” pesannya. (Red)
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger