“Saat kami demo di kediaman bupati, permohonan dan proposal yang kami naikan adalah bagimana pemerintah memperhatikan kebutuhan mahasiswa yang kuliah di Uncen dan sekitar Abe," kata Yusep Meage, ketua Asrama Nayak I, di Kamkey, kepada wartawan suarapapua.com, Jumat (31/07/15).
Dikatakan, mahasiswa tidak minta pembongkaran asrama, melainkan perbaikan, yakni melengkapi kebutuhan asrama.
Terkait Asrama baru sendiri, lanjut Meage, bisa dibangun di Sentani, Entrop dan Jayapura, bukan di sekitar Abe, karena tidak dibutuhkan.
“Jadi yang pemerintah taru surat melalui Sekretaris Daerah (SEKDA) Yohanes Walilo untuk mengkosangkan Asrama itu tidak benar, kalo dia anggap kami sebagai aset dari Jayawijaya datang baru kita diskusi sama-sama dan bisa mendapatkan solusi."
"Pake surat memangnya kami ini dari mana dan yang harus pemerintah tahu adalah asrama ini asrama yang paling tua di kota Jayapura khususnya dari pengunungan,” ujar Meage.
Lebih lanjut Meage mengatakan, merupakan sebuah pelecehan yang dilakukan dari Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, karena mahasiswa tidak pernah menaikan permohonan untuk melakukan pembongkaran asrama.
“Yang kami minta untuk rehap dan melengkapi kekurangan bukan yang pemerintah bilang ini jadi kami benar-benar dengan sikap tegas menolok rencana itu,” kata sekretaris Melianus Asso.
Sementara itu, Aderik Lokobal, salah satu senioritas mengatakan, Pemda yang mempunyai kekuasaan harus melindungi dan mengasihi karena mahasiswa bagian dari Aset Jayawijaya.
Sebelumnya, Sekda mengatakan, jika hingga tanggal 3 Agustus mahasiswa belum juga mengosongkan asrama, maka Pemda akan turun dan menggusir secara paksa untuk melakukan pembagunan asrama yang tingginya hampir limah lantai itu.
“Ini karena anggaran sudah cair untuk membongkar dan membangun ulang asrama nayak 1,” katanya.
ARDI BAYAGE
Dikatakan, mahasiswa tidak minta pembongkaran asrama, melainkan perbaikan, yakni melengkapi kebutuhan asrama.
Terkait Asrama baru sendiri, lanjut Meage, bisa dibangun di Sentani, Entrop dan Jayapura, bukan di sekitar Abe, karena tidak dibutuhkan.
“Jadi yang pemerintah taru surat melalui Sekretaris Daerah (SEKDA) Yohanes Walilo untuk mengkosangkan Asrama itu tidak benar, kalo dia anggap kami sebagai aset dari Jayawijaya datang baru kita diskusi sama-sama dan bisa mendapatkan solusi."
"Pake surat memangnya kami ini dari mana dan yang harus pemerintah tahu adalah asrama ini asrama yang paling tua di kota Jayapura khususnya dari pengunungan,” ujar Meage.
Lebih lanjut Meage mengatakan, merupakan sebuah pelecehan yang dilakukan dari Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, karena mahasiswa tidak pernah menaikan permohonan untuk melakukan pembongkaran asrama.
“Yang kami minta untuk rehap dan melengkapi kekurangan bukan yang pemerintah bilang ini jadi kami benar-benar dengan sikap tegas menolok rencana itu,” kata sekretaris Melianus Asso.
Sementara itu, Aderik Lokobal, salah satu senioritas mengatakan, Pemda yang mempunyai kekuasaan harus melindungi dan mengasihi karena mahasiswa bagian dari Aset Jayawijaya.
Sebelumnya, Sekda mengatakan, jika hingga tanggal 3 Agustus mahasiswa belum juga mengosongkan asrama, maka Pemda akan turun dan menggusir secara paksa untuk melakukan pembagunan asrama yang tingginya hampir limah lantai itu.
“Ini karena anggaran sudah cair untuk membongkar dan membangun ulang asrama nayak 1,” katanya.
ARDI BAYAGE
