Foto: istimewa
Jakarta - Hujan es kembali turun di wilayah Kabupaten Puncak, Papua. Warga yang kini merasakan dampak kekeringan dihantui suhu udara layaknya di Eropa hingga 2 derajat celcius. Dingin!
Sempat merasakan hangatnya udara karena hujan telah turun, warga Kabupaten Puncak Papua kembali harus merasakan suhu dingin ekstrem. Hujan es kembali turun di wilayah kabupaten tertinggi di Indonesia itu.
"Beberapa hari sudah hujan tapi kemarin sore, Rabu (26/8), sudah terasa dingin dan semua warga duga malam akan turun hujan es. Ya benar-benar turun es," ungkap Bupati Puncak Willem Wandik saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/8/2015).
Warga menurut Willem awalnya sudah berpikir dampak kekeringan akibat El Nino telah berakhir. Namun ternyata mereka kembali harus merasakan ekstremnya cuaca.
"Ternyata Kab Puncak masih terasa masih ada buktinya tadi malam turun embun hujan es, semalam suhu sampai 2 derajat celcius. Masyarakat Distrik Ilaga dan Distrik Gome terasa dingin," kata Willem.
"Tadinya masyarakat terasa bergembira ketika turun hujan namun masih panas atau kemarau masih ada. Sekarang suhunya seperti terasa di Eropa walaupun saat siang panas terik," sambungnya.
Hujan es ini menyebabkan kebun warga rusak dan penyakit pun mulai menghantui warga. Untuk itu Willem dan jajarannya akan memeriksakan sampel dari hujan salju yang turun di wiyahnya.
"Sampel embun sedang di bawa ke Jakarta untuk diteliti di balai penelitian," tuturnya.
Terlepas dari bencana yang melanda Kab Puncak, Willem meminta agar warga tetap bersyukur. Pemda Puncak pun telah menyiapkan stok makanan untuk disalurkan kepada warga mengingat kebun bahan pangan mereka rusak dan tidak dapat dikonsumsi.
"Bantuan makanan kami perintahkan selalu ada. Kita sudah mulai drop makanan terus untuk ketahanan pangan, pakai pesawat swing otter dari Timika. Diangkut terus tiap hari," jelas Willem.
"Meski ada bencana kemarau, tetapi kami bersyukur karena semuanya kehendak Tuhan. Saya selalu ajak warga berdoa dan bersyukur karena semuanya baik panas dan maupun hujan adalah Tuhan punya maksud," tutupnya.
Sempat merasakan hangatnya udara karena hujan telah turun, warga Kabupaten Puncak Papua kembali harus merasakan suhu dingin ekstrem. Hujan es kembali turun di wilayah kabupaten tertinggi di Indonesia itu.
"Beberapa hari sudah hujan tapi kemarin sore, Rabu (26/8), sudah terasa dingin dan semua warga duga malam akan turun hujan es. Ya benar-benar turun es," ungkap Bupati Puncak Willem Wandik saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/8/2015).
Warga menurut Willem awalnya sudah berpikir dampak kekeringan akibat El Nino telah berakhir. Namun ternyata mereka kembali harus merasakan ekstremnya cuaca.
"Ternyata Kab Puncak masih terasa masih ada buktinya tadi malam turun embun hujan es, semalam suhu sampai 2 derajat celcius. Masyarakat Distrik Ilaga dan Distrik Gome terasa dingin," kata Willem.
"Tadinya masyarakat terasa bergembira ketika turun hujan namun masih panas atau kemarau masih ada. Sekarang suhunya seperti terasa di Eropa walaupun saat siang panas terik," sambungnya.
Hujan es ini menyebabkan kebun warga rusak dan penyakit pun mulai menghantui warga. Untuk itu Willem dan jajarannya akan memeriksakan sampel dari hujan salju yang turun di wiyahnya.
"Sampel embun sedang di bawa ke Jakarta untuk diteliti di balai penelitian," tuturnya.
Terlepas dari bencana yang melanda Kab Puncak, Willem meminta agar warga tetap bersyukur. Pemda Puncak pun telah menyiapkan stok makanan untuk disalurkan kepada warga mengingat kebun bahan pangan mereka rusak dan tidak dapat dikonsumsi.
"Bantuan makanan kami perintahkan selalu ada. Kita sudah mulai drop makanan terus untuk ketahanan pangan, pakai pesawat swing otter dari Timika. Diangkut terus tiap hari," jelas Willem.
"Meski ada bencana kemarau, tetapi kami bersyukur karena semuanya kehendak Tuhan. Saya selalu ajak warga berdoa dan bersyukur karena semuanya baik panas dan maupun hujan adalah Tuhan punya maksud," tutupnya.