Pelajar dan mahasiswa Manado asal kabupaten Timika
mendiskusikan pembangunan prekonomian
rakyat di kabupaten Timika Provinsi Papua selama beberapa periode
Kabar Amugi kibah-- Masyarakat Timika tidak merasakan dana Otonomi khusus Undang-undang No 21 tahun
2001 bagi Provinsi papua, merupakan “Political will Negara Indonesia Kepada
rakyat Papua, dengan dasar pertimbangan bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan di Propinsi Papua selama berintegrasi dengan Indonesia
belum sepenuhnya memenuhi rasa keadilan, mencapai kesejahteraan, mewujudkan
penegahkan hukum dan belum penghormatan terhadap Hak-hak Asasi Manusia,
khususnya kabupaten Timika Umumnya Provinsi
Papua.
Harapannya
dengan diberlakukannya otonomi khusus bagi Papua tersebut, agar ini lebih cepat
mencapai kehidupan yang lebih baik, dengan program prioritas yang dapat memicu
perkembangan pembagunan melindugi Rakyat dan daerah Papua, yaitu pendidikan,
kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat, penegakan hukum dan pembangunan
infrastrutur.
Namun
beberapa bidang tersebut diatas, selama ini tidak merasakan oleh rakyat kecil/
pribumi papua.
1.
Bidang pendidikan
Pendidikan
sejati itu merupakan upaya yang sistematis untuk pembebasan yang permanen dari
macam-macam keterbelengguan, kemiskinan, keterbelakangan kebodohan,
kesengsaraan, penyimpangan dan penindasan, sehingga suatu individu tersebut
bisa membawa perubahan dari macam-macam keterbelengguan itu ( dalam kehidupan
manusia belajar dari kesalahan).
Pemerintah kabupaten Timika selama beberapa
periode kurangnya menciptakan sumber daya manusia (SDM), pemerintah
mengharapkan kepada PT Freefort/ (Lembaga Masyarakat Amungme dan Kamoro
(LPMAK).
Maka
dari Lembaga Masyarakat Amungme dan Kamoro menciptakan Sumber daya Manusia
Papua,terlebih khusus 7 (tuju suku) suku
yang mendiami di kabupaten tersebut, dalam satu tahun mencetak 10 s/d 20 an
sarjana s1/ strata satu “Tujuan untuk membangun daerah papua terlebih khusus di
kabupaten Timika” .
Namun kenyataan yang ada berkembang di kabupaten
mimika tidak manfaatkan sarjana-sarjana puterah daerah, maka banyak yang
mengangguran di daerahnya sendiri.
Pertanyaan
buat pemerinta pada saat diskusi dari mahasiswa dan pelajar kabupaten Timika
dengen penulis.
Buat apa kita sekolah dan kuliah kalau ujung-ujungnya jadi
pengangguran? Kebanyakan dari mereka,
Jurusan Favorit Seperti Ekonomi, Kedokteran, Hukum , Manajemen, Akuntansi yang terlihat gampang untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus
tapi apa daya untuk apa kuliah jurusan favorit kalau lulusannya tidak
mendapatkan pekerjaan di daerahnya sendiri?
2. Bidang ekonomi
Pemerintah
itu merupakan sesuatu dari oleh dan untuk sekelompok manusia yang disebut
rakyat, pemerintah juga berasal dari kemauan rakyat, dan merupakan alat yang
sengaja diadakn oleh rakyat guna mencapai tujuan hidup sejahtera dan bahagia.
faktor
penghambat pertumbuhan ekonomi rakyat dalam kehidupan sosial Kehidupan ekonomi masyarakat
papua realita ini, belum bisa dikatan adanya peningkatan secara signifikan.
Penulis dengan merasa kehilangan energi serta rasa
kepedulian terhadap rakyat yang masih menderita diatas tanah mereka sendiri
dengan dominannya kaum kapitalis dan para investor di Bumi Cendrawasih-Papua yang sangat ekses.
Hal
paling penting adalah, Pengembangan Usaha Masyarakat harus diperdayakan oleh
Pemerintah sesuai Usaha Mandiri Rakyatnya Sendiri, Diperlukan pemberdayaan
usaha mikro rakyat dengan perhatian yang lebih progresif adalah pembenahan
ekonomi rumah tangga secara produktif yang harus dilakukan dan dijalankan oleh pemerintah
kepada rakyatnya.
Namun
salah satu hal yang terjadi di timika pemerintah sendiri yang menolak
usaha-usaha masyarakat pribumi papua ini, contoh dari pemerinta menyedarkan
surat pelarangan untuk memintah bantuhan kepada pemerintah dari pihak
masyarakat.
Dalam
rodah pembanggunan Manfaatkan pengusaha-penggusaha asing yang berperan dalam
pembanggunan kabupaten timika, maka masyarakat hidup dalam kemiskinan.
Mensejahterakan
dan membahagiakan rakyat itu bukan bawa datang dari luar, putra daerahlah yang bisah membangun daerahnya dan rakyatnya dengan
hati. (Kabar Amugi kibah)
catatan bagi pembaca: kami dari sekelompok yang mengatas namakan mahasiswa dan pelajar mimika maka kami minta maaf ya! Apabilah opini ini salah terhadap pembaca.
Penulis oleh: Tendy Zonggonau