Headlines News :
Home » » FIM Tuntut Pelaku Penembakan dan Pembakaran Gedung Sekolah di Paniai Diungkap

FIM Tuntut Pelaku Penembakan dan Pembakaran Gedung Sekolah di Paniai Diungkap

Written By Unknown on Selasa, 24 Februari 2015 | 19.02.00


Koordinator FIM (Forum Independen Mahasiswa) Melianus Duwitau didampingi anggotany Dani Yogi, gelar jumpa pers menuntut pihak Kepolisian Republik Indonesia dan Komnas HAM RI mengungkapkan Peristiwa Paniai Berdarah 08 Desember 2014, yang menewaskan 4 orang siswa dan 17 lainnya luka luka.

Mengenai Paniai Berdarah, baca: 5 Orang yang Tewas Ditembak Adalah Pelajar SMA, Warga Gelar Duka Bersama di Lapangan Terbuka.

Kata Melianus, Komnas HAM RI tiba di Paniai lalu, dan terjadi pembakaran gedung sekolah SMP YPPGI yang saat ini sedang dipakai oleh dua sekolah, yakni SMK Yamewa dan STKIP Touyemana, ada 8 ruangan bagian atas, 3 ruang belajar bagian bawah kantor SMP YPPGI Enarotali terbakar habis. Baca: Gedung Sekolah YPPGI di Paniai Terbakar, Warga Duga Sengaja Dibakar OTK .
"Kami dari FIM justru pertanyakan terkait kasus ini. Apakah ada oknum-oknum hannya untuk menakut nakuti tim dari Komnas HAM itu? Atau mau meresahkan masyarakat atau ada oknum-oknum yang bermain?" tanya Melianus.

"Kami FIM memita agar mereka harus sadar-sadar dan bertobat dan kembali ke jalan yang benar," ujar Melianus lagi.

FIM menilai ada permainan kepentingan terkait beberapa peristiwa di Paniai.

"Kami meminta kepada oknum-oknum yang berusaha menegangkan situasi Kabupaten Paniai agar jangan ada intimidasi terhadap rayat sipil untuk tidak memberikan data yang akurat kepada pihak komnas HAM dengan cara membakar gedung sekolah dan sebagainya."

Sementara itu, Dani Yogi menuntut Polda Papua untuk segera bertanggungjawab atas penembakan brutal aparat keamanan terhadap warga dan pembakaran gedung sekolah secepatnya.

Beberapa tuntutan yang disampaikan adalah, pertama, Kepada Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan yang independent. Tanpa ada intervensi dari siapapun.

Kedua, meminta stop untuk melakukan intimidasi yang dapat menjadi indikasi pihak-pihak tertentu sengaja menyembunyikan persoalan sehingga kebenaran tak terungkap.

Ketiga, meminta agar Komnas HAM, TNI/Polri dalam mengungkapkan kasus pelanggaran HAM di Paniai tidak boleh menciderai hati rakyat yang mengalami korban teru menerus, dalam arti, kebenaran ditegakkan setegak-tegaknya.

"Karena rakyat bukan binatang buruan," ujar Yogi mengakhiri. (Hendrikus Yeimo/MS)
sumber-MAJALAH SELANGKAH
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger