Jayapura, – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamza mengatakan tahun depan pihaknya akan mengusulkan RUU Otsus Plus masuk dalam Prolegnas prioritas, namun harus ada komunikasi yang terbuka.
“Kami akan mengusulkan agar ada komunikasi terbuka dan saya siap untuk memfasilitasi secara terbuka, agar supaya proses legislasi ini berjalan baik, jangan dilakukan secara diam-diam dan tertutup atau lobi lobi dibelakang,” kata Fahri Hamza saat melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Provinsi Papua, Rabu (11/3/2015).
Menurut dia, untuk mendorong RUU Otsus Plus masuk dalam Prolegnas prioritas. Maka akan dilakukan satu diskusi, dimana diskusi tersebut untuk mengambil keputusan dengan sepenuh hati. “Ini harus dilakukan, jangan tiba-tiba ada paripurna dan pengetokan palu yang tidak semua orang mengerti,” ucapnya.
Untuk itu, Fahri Hamza mengajak semua anggota DPR RI khususnya masyarakat Indonesia agar dapat mengerti persoalan persoalan yang ada di daerah, khususnya di Papua.
“Terus terang saya ingin mengajak lebih banyak dari anggota, karena saya ingin ada satu penyelesaian, satu kali untuk seterusnya, jadi tidak lagi kita seperti dek-dekkan. Karena seolah-olah ada banyak masalah yang tidak selesai, belum selesai dan belum puas,” katanya.
Sebelumnya. Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe mengatakan penundaan pembahasan RUU Otsus Plus memunculkan rasa kecewa.
“Kami sudah berjuang selama sebulan di Jakarta dengan harapan Draf RUU masuk dalam Prolegnas 2015 tapi ternyata diundurkan sampai Prolegnas 2016. Ini yang mengecewakan kami karena sebulan sudah ada di Jakarta mengurus ini,” kata Lukas Enembe. (Alexander Loen)
sumber- tabloidjubi.com
