kabar amugi kibah--Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih
menggelar seminar sehari mengenai kegagalan implementasi Otonomi Khusus
di Tanah Papua.
Seminar bertajuk “Mengawal Pembangunan Dalam Era Otonomi Khusus di
Tanah Papua”, diadakan di auditorium Uncen, Senin (23/3/2015) pagi.
Ketua panitia seminar sehari, Onesimus Heluka menjelaskan, kegiatan
ini bertujuan membedah persoalan secara ilmiah terhadap wacana kegagalan
Otsus.
Hanya saja, ia mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Gubernur Provinsi
Papua. “Kami selaku panitia merasa sedikit kecewa, sebab undangan yang
kami berikan tidak ditanggapi serius oleh bapak Gubernur,” kata Heluka.
Kegiatan seminar dibuka secara resmi oleh Walikota Jayapura, dalam hal ini yang diwakili
Asisten II.
Hadir pemateri pertama, Pembantu Rektor III, Fredrik Sokoy.
Sedangkan pemateri yang tak hadir yaitu Gubernur diwakili kepala Bappeda
Provinsi Papua, dan PT Freeport Indonesia.
Saat jumpa pers usai seminar, ketua Komisariat APK Fakultas FISIP
Uncen, Elius Wenda mengatakan, kepanitian ini telah dibentuk sejak
sebulan yang lalu.
“Alasannya karena kami merasa kegiatan seminar sangat penting untuk dapat mengetahui kegagalan Otsus itu sendiri,” ujar Wenda.
Hasil seminar ini, kata dia, akan ditindaklanjuti dalam beberapa
bentuk kegiatan ilmiah. “Ya, dari hasil seminar ini kami akan membuat
karya ilmiah dan mempersentasikannya,” kata Wenda.
Stenly Salamahu, ketua Komisi C MPM Uncen menilai wacana
kegagalan Otsus masih menjadi polemik di kalangan masyarakat. Sebagian
orang menyatakan Otsus telah gagal total, namun di kalangan para elit
politik Otsus tidak gagal diimplementasikan.
“Nah, ini dua pandangan berbeda. Sedangkan yang merasakan dampak dari
Otsus itu adalah masyarakat, bukan pemerintah dan elit politik,” tutur
Salamahu.
Satu alasan yang disinggungnya, “Kami melihat sejak tahun 2001,
Otsus tidak memberikan ruang bagi orang Papua. Malah orang Papua semakin
tersingkir di atas tanahnya sendiri.”
Klaim Otsus sukses diberlakukan sebagaimana didengungkan pemerintah
dan para elit politik, tegas dia, perlu dibuktikan dengan data lapangan.
“Tidak bisa hanya dengan bermain wacana saja, sementara fakta di tengah masyarakat akar rumput tidak ada perubahan,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi Papua diminta
mempertanggungjawabkan implementasi Otsus kepada seluruh masyarakat di
Tanah Papua.
“Ya, menurut saya, pemerintah harus beri penjelasan Otsus sebernarnya
untuk siapa dan sudah seberapa persen hasil pelaksanaannya,” tegas
Salamahu.
sumber--suarapapua.com
Home »
SUARA MAHASISWA
» Mahasiswa Uncen Seminarkan Kegagalan Otsus di Papua
Mahasiswa Uncen Seminarkan Kegagalan Otsus di Papua
Written By Unknown on Senin, 23 Maret 2015 | 18.06.00
Label:
SUARA MAHASISWA