Headlines News :
Home » » "Merai Religius Pengertian Kemerdekaan dalam kehidupan "

"Merai Religius Pengertian Kemerdekaan dalam kehidupan "

Written By Unknown on Senin, 16 Maret 2015 | 19.14.00


Kabar amugi kibah—kita melewati hubungan hukum keimanan, kebenaran, dan keadilan dengan Roh bisa mencapai, imbian, cita-cita kita.

   Kristus telah memerdekakan kita oleh karena itu berdirilah teguh Roh kristus dengan sendirinya membawa hasilnya kepda orang kristiani, buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelema-lembutan, penguasaan diri.

Maka tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu” saudara-saudara memang kami telah dipangil untuk merdeka, tetapi janganlah kamu membergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan melayani orang dengan kasih.

“Dosa dan pelangaran”  pelangaran tidak mungkin kalau tidak ada hukum, yang dapat pelangaran itu menyatakan dosa, yang menguasai manusia sebagai suatu keadaan. Dosa suda ada sebelum ada pelangaran pelangaran itu tanta hasil dari dosa, dosa itu suatu kekuasaan yang berakar dalam diri manusia dan telah membawa kematian, dosa itupun memakai hukum untuk mematikan manusia  karena hukum dilangkar. Hukum mengakibatkan pelanggaran, tetapi hukum tidak mengakibatkan dosa, karena dosa suda ada pada manusia lebih dulu.

Dari hukum mana orang kristiani telah merdeka dari 10 hukum gereja,  jangan mengigini Ruma sesama-mu, jangan mengigini istri orang lain, jangan mengigini tanah orang lain jangan membunu dll, itulah kemerdekaan yang dibawah oleh kristus, kita hanya mempunyai  hukum dalam diri kita sendiri yaitu hukum Roh yang diberikan kepada kita dalam iman, Roh yang memberikan hidup dan memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut.

Yesus bersabda kepada umat manusia”, kalau seorang menampar pipi kananmu, serakan juga pipi kirimu maka semua umat manusia mengerti, hal itu bukan jawaban atas konkrit, (baik dan buruk) pedoman ini, apa yang orang papua alami tidak perna sama dengan orang Sulawesi, apa masyarakat  Sulawesi alami tidak sama dengan kehhidupan orang yang hidup dipulau jawa.

Berbahagialah mereka yang lema lembut, karena suatu saat mereka akan menduduki di buminya sendiri, berbahagialah orang yang di aniaya sebab kebenaran karena mereka akan dipuaskan .Berbahagialah kamu yang sekarang ini menangis sebab suatu saat kamu akan tertawa, wahai kamu yang kenyang sekarang tertawa sebab suatu saat kamu akan mengelu dan menangis.

Manusia selama hidup didunia ini, dijiwai oleh Roh” tetapi sebagai jaminan, bahwa kita masih hidup dalam tubuh yang fana, dalam harapan dan Roh tetap membantu kelemaan kita,  cinta kasih Allah dicurakan kepada kita, oleh Rohkudus yang diberikan kepada kita dan dimana ada Roh Allah disitulah ada kemerdekaan, dan kehidupan baru.

Peraturan ada banyak maka orang akan mendapatkan kesan bawa cara hidupnya harus ditentukannya hanya dari peraturan saja, maka semangatnya sendiri akan mati, dimana diberikan peraturan, maka dasar, maksud dan isi peraturan harus dibrikan dengan demikian sehingga betul-betul meyakinkan hati kita atau  hati Rakyat.


Allah telah mengikat perjanjian dengan seluruh ciptaan, bahwa pemerintah/penjaja menindas rakyatnya  jelata  berarti menindas hak yang bisa datang dari Allah sendiri. 
( tendy zonggonau)
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger