Headlines News :
Home » » Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina, AMP Tuntut Papua Merdeka

Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina, AMP Tuntut Papua Merdeka

Written By Unknown on Rabu, 29 April 2015 | 10.34.00

kabar amugikibah--Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di Bandung minggu lalu mempertegas posisi Indonesia untuk mendukung kemerdekaan untuk Palestina.

Menanggapi hal itu, Komite Pimpinan Pusat Aliansi Mahasiswa Papua KPP-AMP) Biro Politik, Sony  Dogopia meminta Indonesia meyelesaikan persoalan politik di dalam negeri terlebih dahulu sebelum berpikir untuk negara lain. 

"Kami mendesak negara Republik Indonesia dan menuntut kepada rezim di bawah kekuasaan Joko Widodo - Jusuf Kalla dan negara-negara yang tergabung untuk mempersoalkan masalah Papua terutama status politik Papua yang hingga hari ini masih bermasalah dan terus diisolasi," kata Sonny Dogopia 

Dikatakan Sonny, pada hari Kamis, (23/04/2015), saat KAA masih berlangsung, Pasukan Penjaga Presiden (Paspanpres) berpakaian loreng serta Intelejen berpakaian sipil melakukan penculikan dan penangkapan sewenang-wenang terhadap tiga orang aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Bandung Kota. Saat penangkapan ketiga aktivis diancam untuk tidak melakukan kegiatan aksi atau pun kegiatan sejenisnya saat KAA berlangsung.

Pihaknya menuntut Indonesia tidak menutup mata dengan segala tindakan tidak manusiawi yang sedang dilakukan oleh aparat di Papua, namun sebaliknya, memberikan hak untuk Penentuan Nasib Sendiri bagi Rakyat Papua sebagai solusi demokratis sebelum mendukung Kemerdekaan Palestina. Menurutnya, hal itu adalah sesuai kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik bagian I, Pasal 1 dengan bunyi 'Semua bangsa berhak untuk menentukan nasib sendiri'.

"Itu adalah hal yang wajib dilakukan negara Indonesia sebelum mendukung kemerdekaan Palestina. Selain itu, kami juga menuntut agar segera buka akses jurnalis asing ke Papua dan buka lebar-lebar ruang demokrasi di wilayah orang Papua Barat sebagai tempat penyampaian aspirasi," lanjut Dogopia

Kata dia, sejak 19 Desember 1961 hingga saat ini, pelanggaran HAM yang dilakukan negara melalui militer di Papua masih terus terjadi sehingga pihaknya meminta segera menarik militer (TNI/POLRI) organik maupun non organik dari seluruh wilayah Papua.

Selain itu pihaknya meminta untuk negara menghentikan seluruh aktivitas eksploitasi yang terus dilakukan di bumi Cenderawasih, dengan menutup Freeport, LNG Tangguh, BP, MIFEE, Corindo, dan lainnya. (Abeth Abraham You/MS)

Baca juga berita lain soal KAA (KLIK)

sumber: Jayapura, MAJALAH SELANGKAH 
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger