Headlines News :
Home » » Jokowi Dukung Kemerdekaan Palestina, Papua Lebih Dekat

Jokowi Dukung Kemerdekaan Palestina, Papua Lebih Dekat

Written By Unknown on Rabu, 22 April 2015 | 07.06.00

akarta,  MAJALAH  SELANGKAH -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Selasa, (21/4/15) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Palestina dan Kamboja yang ikut berpartisipasi di Konferensi Asia Afrika yang berlangsung di Jakarta dan Bandung 19-24 April 2015.

Dirilis CNN INDONESIA,  Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah, Jokowi menyampaikan langsung dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dan sebagai langkah konkret menyampaikan rencana untuk membuka konsul kehormatan di Ramallah, Tepi Barat Palestina.
Dukungan kemerdekaan Palestina tidak hanya dari Indonesia. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha mengatakan, para pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM) KAA 2015 menyepakati dukungan kemerdekaan Negara Palestina, untuk kemudian diputuskan pada pertemuan kepala negara atau kepala pemerintahan dua benua ini.

"Semua setuju (kemerdekaan) Palestina, tidak ada yang keberatan, karena dukungan itu sesungguhnya sudah ada sejak lama," ujarnya.

Wakil Kepala Redaksi Indonesia, Deutsche Welle, Hendra Pasuhuk dalam tulisannya, Selasa, 21 April 2015 menilai, Papua lebih dekat daripada Palestina. 

Memang bagus mendukung kemerdekaan Palestina. Tapi Papua jauh lebih dekat, dan mendesak, tulis Hendra Pasuhuk (Papua Lebih Dekat Daripada Palestina). 

Diketahui, pada  60 tahun lalu, Nehru, Tito, Nasser dan Soekarno menggagas KAA dengan tujuan: Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB; Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa; Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara.

Tahun 1955, delegasi dari 29 negara bertemu di Bandung. Mereka tidak mau berpihak pada blok atau kekuatan besar tertentu. Ketika itu, dunia sedang pecah antara blok Barat, dipimpin Amerika Serikat, dan blok Timur, dipimpin Uni Soviet. Kubu negara-negara Asia-Afrika ini ingin mencari jalan ketiga, dan tidak mau terlibat dalam konflik besar Barat-Timur yang sedang membayang. (Putri Papua/MS)
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger