Headlines News :
Home » » Masyarakat Ingin Sukses Akan Usaha Koperasi Sendiri, Ini Langkah-langkahnya

Masyarakat Ingin Sukses Akan Usaha Koperasi Sendiri, Ini Langkah-langkahnya

Written By Unknown on Rabu, 22 April 2015 | 08.16.00

kabar mapega--Dilihat dari suatu perkembangan pada zaman modern ini, sangatlah tepat bagi masyarakat Papua dan Papua Barat untuk membuka usaha koperasi di daerah-daerah yang bisa mendatangkan keuntungan bagi usaha, terutama di daerah pelosot atau perkampungan bahkan di perkotaan yang daerahnya bisa dapat memuaskan keuntungan yang lebih bagi usaha yang masyarakat dirikan, tepatnya di Pegunungan Tengah, Papua, Meuwo Didee, serta di Pesisir Pantai Papua. Situasi pada momen sekarang sangat mendukung bagi masyarakat untuk berpikir bagaimana caranya membuka usaha koperasi, agar dengan keinginan yang mereka harapkan bisa saja tercapai dan sukses dengan usaha koperasinya sendiri. 

Keinginan akan terbukti dengan usaha yang dikakukan. Untuk mencapai pada kesuksesan pasti ada pengorbanan yang harus luangkan, baik meluangkan secara fisik maupun psikis atau pun secara praktek dan teori yang dipelajari dari berbagai sumber dan pengalaman bagi masyarakat setempatnya. Maka, masyarakat Papua dan Papua Barat  ingin sukses akan usaha koperasi yang dididikan. Sebab, Papua Pada umumnya adalah salah satu daerah yang sangat tepat, dalam menjalankan usaha koperasi. Karena jika dilihat dari pola perkembangan masyarakat  adalah dimana  daerah yang ada harapan bagi masyarakat untuk bisa menjalankan usaha dan pula bisa mendatangkan modal yang secukupnya yang memuaskan keinginan untuk sukses akan mendirikan usaha koperasinya sendiri.

Masyarakat setempatnya ingin sukses akan suatu usaha sendiri dan sangat mengharapkan suatu usaha yang bisa membantu bertahan hidup dengan cara mendirikan lahan usahanya, karena usaha kopersasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat, demi mensejahterakan kebutuhan-kebutuhan hidup bagi seluruh masyarakat Papua. 

Untuk mencapai pada puncak usaha koperasi permodalan yang diharapkan oleh masyarakat perlu memerhatikan dengan membenai pertanyaan-pertanyaan, Apa saja sarana-sarana atau unsur yang masyarakat harapkan dalam memajukan usaha koperasi? Apa langkah-langkah utama dalam menjalankan usaha koperasi dan tujuan apa yang diharapkan oleh masyarakat setempat, agar usaha koperasi akan berjalan dengan lancar dan mencapai pada tujuannya?

Sarana-Sarana Untuk Memajukan Usaha Koperasi Bagi masyarakat Papua maka, keinginan untuk sukses akan suatu usaha bagi masyarakat , perlu adanya unsur-unsur atau sarana yang bisa memajukan usaha koperasinya dan manajemen dapat dilaksanakan dengan baik apabila dilengkapi dengan alat-alat atau sarana. Sarana-sarana manajemen adalah meliputi 6 M, yaitu:
(1) Men (orang)
(2) Money (uang)
(3) Materials (bahan-bahan)
(4) Methode (cara)
(5) Machines (mesin-mesin)
(6) Market (pasar)

(1) Men (orang)
    Men (orang) merupakan sarana yang paling penting, dan faktor yang dominan serta menentukan. Men adalah sarana yang istimewa karena ia dapat dikatakan sebagai subyek dan dapat dikatakan sebagai obyek (mempunyai fungsi ganda). Men sebagai subyek , karena dialah yang memulai suatu tindakan atau usaha. Dia pula sebagai penggerak, motivator maupun dinamisator. Kalau diumpamakan sebagai mesin maka ia berfungsi sebagai generator dari mesin tersebut. Men sebagai obyek, karena ia dapat diatur dan digerakkan seperti sarana lainnya. Namun kelebihannya ia mempunyai jiwa dan perasaan, sehinga perlu dihargai secara wajar sesuai dengan harkat kemanusiaannya.

(2) Money (uang)
    Apabila men (orang) yang berfungsi sebagai subyek telah mengatur dan menentukan tujuan organisasi, maka giliran selanjutnya diperluakan uang sebagai sarana utama mencapai tujuan. Karena dengan uang itu dapat digunakan untuk membiayai tenaga kerja, membeli material dan mesin serta dapat digunakan untuk membiayai penelitian cara-cara (methode) kerja. Money dapat digunakan pula untuk membiayai pemasaran. Pokoknya uang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam mencapai tujuan. Agar uang dapat berguna secara efektif dan efisien maka perlu diatur oleh orang atau bidang yang ahli yaitu finansial manajemen.

(3) Materials (bahan-bahan)
    Setelah uang tersedia, maka kita harus menyediakan material sebagai sarana pokok dalam usaha produksi maupun perdagangan. Material dapat berupa bahan mentah, bahan setengah jadi maupun bahan jadi.

(4) Methode (cara)
    Apabila bahan baku telah tersedia maka ia harus diolah untuk menjadi barang jadi. Dalam rangka pengolahan inilah diperlukan suatu cara tertentu yang sangat efektif dan efisien. Cara (methode) yang digunakan dalam proses produksi harus merupakan standar sehingga dapat digunakan oleh semua pegawai demi keseragaman kerja, mempermudah pengawasan serta mencegah hasil produksi yang tidak memuaskan.

(5) Machines (mesin-mesin)
    Mesin merupakan sarana penting dalam dunia modern. Bekerja dengan menggunakan mesin akan sangat membantu mempercepat, memperlancar proses penyelesaian pekerjaan, serta melipatgandakan hasil produksi. Karena itulah mesin sangat dibutuhkan sebagai sarana yang menguntungkan usaha produksi dan perdagangan terutama dalam menghadapi saingan usaha.

(6) Market (pasar)
    Apabila barang jadi telah menumpuk, maka kewajiban selanjutnya adalah melemparkan barang tersebut ke pasar. Kegiatan dalam bidang pemasaran merupakan kegiatan puncak, kegiatan yang menentukan apakah hasil jerih payah kita dapat diterima oleh konsumen atau tidak. Tanpa keahlian bidang pemasaran, barang hasil produksi tidak dapat dijadikan uang, semua pagawai tidak dapat digaji, kelanjutannya terjadi pemogokan, hambatan dan kerugian yang diderita perusahaan.

Langkah-Langkah Yang Harus Diperlukan Dalam Pendirin Usaha Koperasi 
Manajemen sebagai instrumen diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi melalui peran manajer, dan anggota-anggotanya lewat fungsi-fungsi manajemen.
                      

Planning
Planning merupakan suatu proses yang dilakukan manajer untuk mengidentifikasi dan menentukan tujuan yang tepat (appropriate goals) dan sejumlah tindakan. Tahapan utama dalam planning adalah: (a) tujuan apa yang harus dicapai? (b) Bagaimana tujuan dapat dicapai? (c) Bagaimana alokasi sumber daya?
Fungsi perencanaan menentukan seberapa efektif dan efisien organisasi serta strategi yang dipilih.Dalam perencanaan, adapun sistematika penanganannya yang digambarkan dalam bagan dibawah ini.

Organizing
Dalam pengorganisasian, manajer menciptakan struktur dari hubungan pekerjaan diantara semua anggota organisasi yang memungkinkan mereka dapat bekerja bersama dalam mencapai tujuan. Manajer juga mengelompokkan SDM dalam bagian atau departemen berdasarkan tugas dan pekerjaan yang dilaksanakan. Dalam pengelompokan SDM ini manajer membuat garis kewenangan dan tanggung jawab setiap orang atau posisi dalam tahap ini, manajemen akan menghasilkan struktur yang jelas.

Motivating
Merupakan suatu kegiatan yang mengarahkana atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan. Motivating terarahkan pada dorongan perasaan dan hati sanubari setiap manusia.  Pemotivasian terdiri atas kegiatan: Menjaga hubungan dengan staf dan menjelaskan tujuan kepada bawahan, Membagi ukuran pelaksanaan “performance standards”, Melatih dan membimbing bawahan untuk memenuhi ukuran-ukuran pelaksanaan kegiatan, Memberi bawahan upah berdasarkan pelaksanaannya, Puji dan tegur dengan jujur, Adakan lingkungan yang memberikan memberikan dorongan dengan meneruskan keadaan yang berubah-ubah serta tuntutan-tuntutannya, dan Mengubah dan menyesuaikan cara-cara memotivasi sehubungan dengan hasil pengawasan dan kondisi yang berubah.

Actuating
Actuating mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai. Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, dan mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka.

Directing/Comanding
Dalam kegiatan ini manajer menentukan arah (direction), merumuskan “a clear division” agar semua pegawai dapat mengikuti dengan mudah, serta membantu pegawai memahami peranan masing-masing. Dalam kegiatan ini pula membutuhlkan sebuah kepemimpina dari seorang manajer itu sendiri. Kepemimpinan merupakan instrumen manajer dengan menggunakan power, influence, vision, persuasion, dan communication skill. Hasil fungsi dari pengarahan adalah high level motivasi dan komitmen pegawai terhadap organisasi.

Staffing
Staffing mencakup mendapatkan, menempatkan, dan mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan. Kebutuhan pegawai ditetapkan, calon-calon untuk menempati posisi-posisi direktur dan dipilih, petugas-petugasnya diberi penghargaan dan dikembangkan. Dititikberatkan kepada arti penting dan mutu manajer-manajer di dalam cakrawala manajemen. Dalam kegiatan staffing, ada beberapa kegiatan yang ada didalamnya, yakni: Menentukan jumlah SDM, Mengubah kuantitas dan kualitas SDM sesuai dengan hasil pengawasan dan perubahan kondisi, dan Berhubungan setelah dan selama proses pengisian pegawai.

Representating
Kegiatan representating mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota resmi dari sebuah perusahaan dalam urusannya dengan pihak pemerintah, swasta, bank, penjual, langganan, dan kalangan luar lainnya. Dalam hal ini penampilan kadangkala menjadi acuan utama agar menjadikan konsumen senang dan bertindak luwes.

Controling
Inti pengendalian adalah mengevaluasi kinerja organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan serta melakukan tindakan perbaikan atau koreksi untuk memperbaiki kinerja agar tetap perusahaan mampu berdiri tegak atas perubahan – perubahan yang terjadi dan yang membawa tempaan yang bisa meluluhlantahkan perusahaan.. Dalam kegiatan ini manajer memantau pegawai, departemen, dan organisasi secara keseluruhan sesuai dengan kriteria pencapaian kinerja yang diharapkan. Selanjutnya, kegiatan ini juga mengupayakan agar serangkaian tindakannya berguna untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan standar. Hasil fungsi dari pengendalian adalah pengukuran akurat terhadap kinerja dan regulasi untuk peningkatan efisiensi danefektivitas organisasi.

Didalam controling terdapat kegiatan-kegiatan yang meliputi: Menetapkan ukuran-ukuran, Monitor hasil-hasil dan membandingkannya dengan ukuran-ukuran, Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan, Mengubah dan menyesuaikan cara-cara pengawasan sehubungan dengan hasil pengawasan dan perubahan kondisi-kondisi, dan Berhubungan setelah dan selama proses pengisian pegawai.

Coordinating
Merupakan sikronisasi yang teratur dari usaha-usaha individu yang berhubungan dengan jumlah, waktu, dan tujuan mereka sehingga dapat diambil tindakan yang rempak menuju sasaran yang ditentukan. Dalam kegiatan ini diperlukan skill yang harus dimiliki oleh manajer agar dapat menciptakan koordinasi yang baik antar elemen yang ada dalam manajemen. 

Skill itu meliputi (a) Konseptual skill atau kemampuan yaitu kemampuan menganalisis dan diagnosa situasi dan menemukan penyebab dan dampaknya. (b) human skill yaitu kemampuan memahami, mengembangkan alternatif, mengarahkan, dan mengendalikan perilaku pegawai (c) technical skill yaitu pengetahuan tentang pekerjaan tertentu sebagai persyaratan untuk melaksanakan tugas, marketing, akuntansi, mengelola SDM atau proses produksi. 

Oleh sebab itu, kegiatan ini perlu diperhatikan bagi seluruh masyarakat Meuwo Didee, agar usaha koperasi ini benar-benar menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Meuwo Didee, sehingga dengan usaha tersebut masyarakat akan sejahtera dengan apa yang mereka lakukan terutama dalam usaha koperasi yang mereka dirikan. Itu pula harus diperhatikan dengan kondisi yang ada, agar usaha kopersasi itu tidak ada penurunan dalam suatu permodalan dalam usaha koperasi.Oleh: Frans Yube Pigai(KM) 

sumber; http://www.kabarmapegaa.com.
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger