KabarRakyat, Bandung – Gelombang protes terhadap perayaan KAA ke-60 terjadi di Kota Bandung. Sejak beberapa hari lalu banyak organisasi masyarakat yang melakukan aksi demo terkait KAA.
Hari ini, Front Perjuangan Rakyat (FPR) menggelar aksi dengan tema Mimbar Bebas Forum Rakyat Kontra Imperialisme dan Penindasan.
Dalam kegiatan ini, berbagai elemen diberikan ruang untuk melakukan orasi dan menyatakan sikap terkait penyelenggaraan KAA ke-60.
Lenin, seorang pria asal Papua berorasi di hadapan ratusan orang. Dia menuntut supaya Perayaan KAA mengangkat isu HAM di Papua. Menurutnya pemerintah Indonesia telah melakukan pelanggaran HAM terhadap rakyat Papua.
“Sejak tahun 2000, tercatat 1.864 orang tewas terbunuh, 43 orang hilang, 111 wanita diperkosa, dan 207 orang ditahan,”tegas Lenin dalam orasinya di Babakan Siliwangi, Selasa (21/04).
Lenin juga menuntut supaya peringatan KAA ke-60 kembali kepada gagasan awalnya yaitu melawan kolonialisme dan imperialisme.
“Sejak tahun 2005, kepentingannya sudah dibajak, anti kolonialisme imperialismenya sudah tidak ada. Kami dijajah Amerika, sumber daya alam kami dikeruk. Lihat Freeport. Kami bisa urus sendiri Papua,”tegas Lenin. [kr-2]
sumber- kabar Rakyat (KR)
