Roma Italia, (KM) ---
Jumat Agung di Vatikan, jalan Salib di adakan Koloseum pada malam dihadiri oleh
banyak umat berimandi kemudian hari memusatkan perhatian nasib orang Kristen
yang dianiaya di seluruh dunia. Salib pun dibawa oleh umat dari Suriah,
Nigeria, Irak, Mesir, Cina dan tentu dari Italia, (03/04/15) kemarin.
Pada
Perhentian ke-14, giliran Kard. Vallini yang membawa Simbol terkasih dari agama
Kristen. "Dalam kita ada Cinta Ilahi, kita lihat lagi hari ini
saudara-saudara kita yang dianiaya: dipenggal, disalib, karena iman mereka di
dalam kita, di bawah mata kita, kita sering diam," katanya dalam sebuah
refleksi singkat.
April
3 setelah Jalan Salib. Pernyataan Paus datang satu hari setelah pembantaian 147
siswa - sebagian besar Kristen, terpisah dari rekan-rekan Muslim mereka pada
awal serangan - di Kenya Garissa University College di tangan Somalia Al
Shabaab bersenjata. Sebelumnya, Paus Francis mengutuk "tindakan brutal
yang tidak masuk akal," dalam surat belasungkawa kepada konferensi uskup
Kenya, Bapa Paus berdoa "bagi untuk perubahan di antara pelaku-nya."
Menurut
surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro
Parolin, Bapa Suci meminta pemerintah untuk meningkatkan upaya mereka dalam
membawa mengakhiri kekerasan, keadilan dan perdamaian. Paus Francis telah
berbicara berulang kali pada martir Kristen hari ini.
Dia
menekankan bahwa ada lebih banyak orang kristen yang dianiaya di seluruh dunia
sekarang daripada ada di abad-abad awal kekristenan. Pada akhir Jalan Salib -
atau Via Crucis - Paus Francis tercermin pada penderitaan yang dialami Kristus
selama Sengsara-Nya."Dalam kekejaman Gairah Anda, kita melihat kekejaman
di dalam hati kita, dan tindakan kita," katanya.
"Oh
Menang Kristus disalibkan, Jalan Salib adalah sintesis dari hidup kita, ikon
ketaatan kami dalam kehendak Bapa, dan realisasi kasih yang tak terbatas untuk
kita, yang adalah orang berdosa." Paus menyimpulkan pidatonya dengan
meminta Tuhan untuk "mengajarkan kita bahwa Salib adalah Jalan menuju
Kebangkitan," dan bahwa "Jumat Agung adalah jalan menuju Paskah of
Light."
"Ajarkan
bahwa Tuhan tidak pernah melupakan salah satu anak-anaknya, dan tidak pernah
ban mengampuni kita dan merangkul kita dengan rahmat-Nya yang tak terbatas.
Tapi juga mengajarkan kita untuk tidak pernah lelah untuk meminta pengampunan,
dan percaya belas kasihan, tanpa batas, dari Bapa. "(Marinus Geitogo Gobai/KM)
SUMBER--paus-francis