Headlines News :
Home » » SERUAN IBADAH MEMPERINGATI HARI ANEKSASI PAPUA KE-INONESIA TAHUN 1963-2015 WILAYAH BOMBERAY-TIMIKA

SERUAN IBADAH MEMPERINGATI HARI ANEKSASI PAPUA KE-INONESIA TAHUN 1963-2015 WILAYAH BOMBERAY-TIMIKA

Written By Unknown on Selasa, 28 April 2015 | 06.44.00




SERUAN AKSI IBADAH
====================================================================
          
KNPB-PRD, TIMIKANews--1 Mei 1963 adalah awal pemusnahan Manusia Melanesia di Papua Barat, dimana UNTEA menyerahkan Administrasi West Papua Kepada Indonesia secara sepihak tanpa diketahui oleh orang Papua Barat sebagai pemilik dan pewaris wilayah west Papua. Hal ini dilakukan atas kongkalinggong Amerika Serikat, Belanda, Indonesia dan PBB, untuk kepentingan ekonomi di Papua Barat, maka rakyat Papua jadi korban sampai dengan saat ini.
        
Aneksasi Bangsa Papua ke dalam NKRI melalui UNTEA 1 Mei 1963 merupakan kejahatan atas Hak Politik dan hak hidup serta Hak ekonomi orang Papua dilanggar. PBB sampai dengan saat ini tidak Pernah merasa bersalah atas nasib bangsa Papua.
        
01 Mei 1963 merupakan awal pendudukan Indonesia di Tanah Papua. Terjadinya penyerahan kekuasaan dari pemerintahan sementara PBB (UNTEA) kepada Indonesia melegitimasi Indonesia untuk menempatkan militernya dalam jumlah besar di Papua Barat. Sesuai perjanjian New York atau New York Agreement 15 Agustus 1962, Indonesia ditugaskan untuk membangun sambil mempersiapkan pelaksanaan Act of Free Choice (Tindakan Pilih Bebas) atau Self Determination (Penentuan Nasib Sendiri).

Kenyataannya, upaya pengkondisian Papua mulai dilakukan militer Indonesia sejak 1963 hingga 1969. Terbukti hasil Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969 dimenangkan oleh Indonesia, dengan keterlibatan 1.025 orang pemilih dari 800.000 orang Papua yang punya hak untuk memilih. Dua tahun sebelum Pepera 1969, pada tahun 1967 terjadi Kontrak Karya 1 PT Freeport Mc Moran Gold and Copper perusahaan tambang emas dan tembaga milik negara Imperialis Amerika dengan rezim Orba Soeharto. Kontrak ini dilakukan karena Indonesia yakin akan memenangkan Pepera walaupun dengan cara keji sekalipun, seperti teror, intimidasi dan bahkan pembunuhan sekalipun. 
        
Kehadiran Indonesia tidak serta merta diterima oleh menghendaki kemerdekaan sebagai sebuah negara. Kenyataan ini dibalas oleh Indonesia dengan berbagai operasi militer baik di daerah pesisir Papua maupun daerah pegunungan Papua. Ratusan ribu rakyat Papua tewas akibat kekejaman militer (TNI-Polri) Indonesia. Apalagi paska pemberlakuan Daerah Operasi Militer (DOM) sejak 1977-1998.
        
Kejahatan Negara Indonesia melalui kaki tanganya militer (TNI-Polri) terus berlanjut hingga dewasa ini. tanggal 08 Desember 2014 Rakyat Papua dikejutkan dengan kebrutalan Aparat Keamanan Indonesia di Kabupaten Paniai, yang menewaskan 4 Orang siswa SMA Negeri 1 Paniai dan belasan lainnya kritis. Kebrutalan berlanjut Pada 06 Januari 2015 di Timika, aparat gabungan TNI dan Polri melakukan penyisiran kampung Utikini dan mengamankan setidaknya 200 orang, termasuk 48 perempuan dan tiga anak-anak.
        
Pada tanggal 21 Maret 2015, polisi membubarkan paksa kegiatan penggalangan dana kemanusiaan KNPB Yahukimo untuk Bencana Badai Pam Vanuatu, yang menewaskan Obagma Senegil dan 4 orang luka-luka akibat tertembak dalam insiden tersebut.
        
Ironisnya kejahatan kemanusian di tanah papua secara terus menerus terjadi, namun Negara melalui Brirokrasinya masih dengan keras kepala mendorong agar Mako Brimob di Kabupaten Jayawijaya, Wamena untuk tetap di bangun. Situasi ini membenarkan bahwa, kehadiran Indonesia atas Tanah Papua sejak 01 mei 1963 hingga saat ini, dengan jelas hanya untuk memusnahkan Orang Asli Papua (OAP), dengan tujuan untuk menguasai Teritori dan Sumber Daya Alam (SDA) Papua.
        
Dengan melihat kondisi rill orang Papua saat ini yang terus menerus dimusnahkan oleh kekejaman militer Indonesia maka, Parlemen Rakyat Daerah Mimika bersama Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Timika mengajak bapak/ibu PNS, Karyawan, Kepala Suku, Kepala Kampung, Kepala Distik, Kepala Dinas, Tokoh Pemuda Papua, Tokoh Perempuan Papua, Tokoh Agama, Tokoh Adat, mama-mama penjual di pinggir-pinggir jalan, tukang ojek, tukang becak, sopir untuk menghadiri Ibadah Mengenang atas Jutaan Orang Papua yang ditembak mati oleh Penguasa Negara Republik Indonesia secara nyata dan tidak nyata yang akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal     : Jumat, 01 Mei 2015
Waktu                : Pukul 09.00 – selesai
Tempat              : Kantor PRD/KNPB Wilayah Bomberay

Demikian seruan aksi ini kami buat, atas partisipasi rakyat Papua kami ucapkan terima kasih.
Timika, 27 April 2015

Koordinator Aksi Ibadah


YAKONIAS WOMSIWOR         SONI TABUNI
                 Ketua                            Sekertaris


Mengatuhi
PARLEMEN RAKYAT DAERAH(PRD) MIMIKA

ABIHUT DEGEI
 
Ketua PRD Mimika

KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (KNPB) WILAYAH TIMIKA

STEVEN ITLAY
Ketua KNPB Wilayah Timika
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger