Seruan Negara Rakyat Nusantara kepada saudara-saudara di Papua. "Sekali merdeka, tetap merdeka."
(Menyambut Peringatan 1 Mei 1965).
Kami bersama teman-teman pergerakan yang berada di luar Papua, tetapi mendukung merdekanya Papua, kami menyerukan "sekali merdeka,tetap merdeka !."
Negara Rakyat Nusantrara sebagai Gerakan yang sejalan dengan perjuangan Papua Merdeka, akan selalu berada bersama saudara-saudara semampu kami.
Sebagai sesama insan manusia dan gerakan yang anti dengan penjajahan dan imperialisme, kami menegaskan bahwa kita akan menang. Kemenangan ini tidak lama lagi, karena Negara Indonesia yang merupakan Negara kolonial, pasti bubar.
Kemerdekaan Papua adalah hak dari bangsa Papua. Perlu saya jelaskan, bahwa kekuatan dan potensi Papua untuk menjadi Negara yang berdaulat dan merdeka 100% adalah kepastian.
Coba lihat kekuatan sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Berapa jumlah kandungan emas dan lainnya yang ada di dalam bumi papua. Juga kita lihat berapa kali pelajar papua menjadi juara dunia olimpiade matematika tingkat dunia.
Hanya saja, bangsa Papua di tindas, dihisap dan di bodoh-bodohi oleh kelompok imperialis yang selalu membawa-bawa slogan persaudaraan.
Mereka adalah pencuri, rente dan pembunuh kejam.
Mereka adalah pencuri, rente dan pembunuh kejam.
Mereka gunakan Negara-Negara sebagai alat produksi mereka dan bangsa-bangsa di jajah mereka.
Pada 1949, Konferensi Meja Bundar di lakukan di Belanda, sebagai bentuk pengadilan atas bangsa-bangsa Nusantara. Mereka menempatkan Kerajaan Belanda sebagai pemimpin Republik Indonesia Serikat (saat itu, Papua belum berada dalam Indonesia). Ini sebuah arti dari pemberian kemerdekaan dari Kerajaan Belanda kepada Negara-Negara Nusantara, akan tetapi hanyalah kemerdekaan semu. Kemerdekaan adalah berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Dan dengan merdeka, kita akan bekerjasama secara seimbang. Nyatanya saat ini, seluruh kekayaan Nusantara juga di kuasai kelompok penindas atas nama persaudaraan.
Tidak lama kemudian, terjadi pengambil alihan Papua, oleh Indonesia, karena dibelakang Indonesia juga ada kepentingan penjahat persaudaraan tersebut.
Ini harus kita akhiri, dan harus benar-benar terwujudnya cita-cita kemerdekaan yang hakiki. Bukan kemerdekaan semu.
Ini harus kita akhiri, dan harus benar-benar terwujudnya cita-cita kemerdekaan yang hakiki. Bukan kemerdekaan semu.
Perlawanan, Gerakan, Politik, Diplomasi kesemuanya harus mengarah pada tujuan utama, yaitu Merdeka.
Sekali merdeka, tetap merdeka !!!
Yudi Syamhudi Suyuti
Presiden Negara Rakyat Nusantara.
Sumber: facebook.com (Yudi Syamhudi Suyuti)