
Uang senilai kurang lebih Rp 608 ribu itu, dibawa Ketua FIM, Teko Kogoya bersama beberapa aktivis FIM ke kantor Komnas HAM perwakilan Papua, dan diserahkan ke Pelaksana Tugas Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandei.
“Kami juga harap penyerahan uang langsung kepada tim adhoc. Tim adhoc dipimpin Manajer Nasution. Dalam waktu dekat akan kembali ke Paniai, itu sesuai penyampaian Komnas HAM RI. Jadi jauh lebih baik sumbangan itu diterima langsung oleh tim adhoc,” kata Frits Ramandei ketika bertemu para aktivis FIM.
Meski awalnya Frits menyarankan FIM agar menyerahkan uang itu langsung ke tim adhocyang akan ke Papua mendatang, namun setelah berdiskusi, kedua pihak sepekat dana tersebut diserahkan ke Komnas HAM perwakilan Papua.
“Apa yang dilakukan teman – teman FIM adalah hal baik. Hanya saja, kalau uang itu diserahkan ke tim adhoc, kemungkinan dimasukkan ke kas negara untuk menjaga independensi tim. Tapi aksi galang dana itu memberikan dukungan moral untuk timadhoc, dan mendorong semua pihak untuk bekerja agar kasus Paniai segera tuntas. Itu hal postif dari apa yang dilakukan oleh FIM,” ucapnya.
Ketua FIM, Teko Kogoya mengatakan, pihaknya melakukan aksi galang dana lantaran pasca dibentuk pada 7 Mei lalu, tim adhoc belum bisa bekerja karena terkendala dana.
“Kami melakukan penggalangan dana agar pemerintah pusat dan pemda buka mata mendukung tim adhoc menuntaskan kasus Paniai. Sejak awal rencana kami memang menyerahkan uang itu ke Komnas HAM Perwakilan Papua untuk dilanjutkan ke timadhoc,” kata Teko Kogoya.
Hal yang sama dikatakan Sekjen FIM, Melianus Duwitau. Katanya, lantaran belum bisa dipastikan kapan tim adhoc ke Paniai, pihaknya memutuskan menyerahkan dana itu ke Komnas HAM perwakilan Papua.
“Kalau uang ini kami simpan terus, nanti akan banyak pertanyaan. Jangan sampai ada salah sangka dari pihak lain, kalau dana itu kami salah gunakan,” kata Melianus. (Arjuna Pademme)