“Kami sudah mendesak pemerintah segera meresmikan tetapi belum sampai saat ini. Penundaan peresmian asrama akibat bupati terus keluar daerah sehingga bupati tidak bisa hadir meresmikan,” ujar Melianus Duwitau, wakil ketua Mahasiswa Intan Jaya, di Waena, Senin (13/7/2015).
Kata Duwitau bahwa, adik-adik baru yang berasal dari Intan Jaya yang ingin kulia di Jayapuara, banyak yang akan datang. “pastinya kami akan mengadakan orientasi dan perkenalan buat mereka, sehingga penundaan tidak bisa dilakukan terus menerus karena jumlah mahasiswa Intan Jaya kini sudah mencapai 207 orang, belum termasuk yang baru mendaftar. Mahasiswa yang lama saja tidak bisa tertampung kontrakan yang digunakan sebagai asrama yang ada di Kotaraja, Buper dan Jayapura.
“Tiga Asrama ini daya tampungnya hanya 20 sampai 30 orang. Saya lihat Ada yang tidur di luar. Satu kamar 10 orang saat ini. Situasi memang memperhatikan bagi mahasiswa, ” ujar Duwitau.
Pihaknya mengaku juga, bahwa, selama belum diresmikan asrama tersebut, sebagian besar mahasiswa Intan jaya ada yang masih tinggal di asrama kabupaten lain. Ini akhirnya, menjadi tugas besar buat PEMDA bahwa segera melihat kondisi ini yang diderita oleh Mahasiswa Intan Jaya di kota studi Jayapura,”pungkasnya.
Pemerhati Pembangunan Sumber Daya Manusia Papua, Yulianus Uropdana mengatakan alasan apapun tidak boleh menghambat pembangunan kualitas manusia. Pembangunan SDM harus menjadi yang prioritas.
“Pendidikan itu landasan pembangunan berkelanjutan dan investasi SDM jadi pemerintah harus serius menjawab keluhan mahasiswa sesuai dengan kebutuhan mereka,”katanya