Yogyakarta, kabar Amugi kibah–-Gerakan Pelajar Mahasiswa se-Indonesia (GPMI) peduli terhadap alam dan manusia asal Kabupaten Intan Jaya dianiaya oleh Brimob, mereka (GPMI) Mengikuti Upacara Bendera Senin 17 Agustus 2015, Sejak pagi, Setelah mereka mengikuti upacara sampai selesai. GPMI menuju lapangan terbang Sogopaki sekitar Pukul 11.30 wit. Tujuan mereka ke lapangan Sogopaki tempat posko mereka melakukan aksi demonstrasi damai pada tanggal 18 agustus 2015 nantinya, sambil mengamati pejabat yang akan turun ke Kabupaten Intan Jaya.
Melihat kebisan pemerintah daerah sebelumnya dan setelah upacara para pejabat daerah selalu keluar dari daerah maka tujuan mereka memalang mereka yang akan turun sebelum menyampaikan aspirasi nantinya pada tanggal 18 Agustus yang menuntut pemerintah Kabupaten Intan Jaya untuk segera memperhatikan nasib para mahasiswa/i asal Kabupaten Intan Jaya yang dinilai selama ini, kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
Selain itu, mereka mau menyuarakan aspirasi kepada pemerintah Intan Jaya yang tidak pernah berada di Kabupaten Intan Jaya selama berbulan-bulan. Tidak itu saja, kebiasaan pejabat Intan Jaya setelah upacara 17 Agustus langsung keluar ke Nabire sehingga mereka dengan harapan menahan mereka untuk tidak turun ke nabire sebelum menyampaikan aspirasi dari GPMI tetapi menuai peristiwa kriminar murni dengan pemukulan.
Menurut laporan yang diterima melalui Via telepon saudara Viky Belau 18.00wib, Mereka menjaga para pejabat yang turun ke Nabire di lapangan sogopaki Kabupaten Intan Jaya, tiba-tiba Brimob datang tanpa bertanya langsung turun dari motor menghajar kami dengan tembakan peluru lima kali (5). Setelah tembakan dilakukan satu senapan jatuh dan terbelah dari tangan brimob, tanpa kordinasi tindakkan pukulan jalan. Mereka diminta tiarap dari ujung-lapngan sampai ujun lapangan di lapangan terbang sogopaki. Mereka dianiaya, disiksa, diseret, diinjak bagaikan binatang piaraan mereka dengan sepatu laras dan pandant senjata menjadi injaran di tubuh mereka. Sehingga dalam insiden ini banyak yang menjadi korban pemulukalan Brimob di Kabupaten Intan Jaya.
Nama-nama korban GPMI di Kabupaten Intan Jaya adalah:
No Nama Status keterangan
1 Viky Yohanes Belau Mahasiswa Kening picah, bibir picah, testa benggak, pipi kiri dan kanan bengak dan tidak bisa makan.
2 Venus Sondegau Mahasiswa Gigi patah ke dalam, muka benggak, tangan lecet.
3 Elias Mujijau Mahasiswa Pukul dengan pandat senjata di telingga hingga darah keluar.
4 Servianus Bagubau Mahasiswa Kepala bocor akibat pandat senjata, tidak bisa makan.
5 Dominikus Dendegau Mahasiswa Muka hancur akibat pandat senjata, mulut terbelah akibat pukulan.
6 Meky Tipagau Mahasiswa Gigi patah.
7 Tianus Bagau Mahasiswa Pinggul terseleo akibat pandat senjata, muka benggak, pungung sakit akibat pandat senjata.
8 Raimon Ugipa Mahasiswa Lengan patah, semua tubuh sakit, tidak bisa makan.
9 Nikanor Miagoni Mahasiswa Muka benggak, bagian belakang tubuh bengak karena disepak pake sepatu laras
10 Melianus Duwitau Mahasiswa Muka benggak akibat diinjak-injak sepati laras.
11 Januarius Sani Punggung benggak akibat pandat senjata.
12 Rupinus Tipaggau Mahasiswa Dapat hajar di tubuh
13 Maria Belau (ibu gila) Di tampal, akibatnya ia membuka pakayaan semua dan telanjang demi supaya aksi brutal brimob berhenti
14 Deselinus Sani Mahasiswa Dapat pukul.
15 Aten Japugau Pelajar
16 Alat-Alat di hancurkan Megapon pastoran Bilogai dan kamera milik GPMI di hancurkan.
1 Viky Yohanes Belau Mahasiswa Kening picah, bibir picah, testa benggak, pipi kiri dan kanan bengak dan tidak bisa makan.
2 Venus Sondegau Mahasiswa Gigi patah ke dalam, muka benggak, tangan lecet.
3 Elias Mujijau Mahasiswa Pukul dengan pandat senjata di telingga hingga darah keluar.
4 Servianus Bagubau Mahasiswa Kepala bocor akibat pandat senjata, tidak bisa makan.
5 Dominikus Dendegau Mahasiswa Muka hancur akibat pandat senjata, mulut terbelah akibat pukulan.
6 Meky Tipagau Mahasiswa Gigi patah.
7 Tianus Bagau Mahasiswa Pinggul terseleo akibat pandat senjata, muka benggak, pungung sakit akibat pandat senjata.
8 Raimon Ugipa Mahasiswa Lengan patah, semua tubuh sakit, tidak bisa makan.
9 Nikanor Miagoni Mahasiswa Muka benggak, bagian belakang tubuh bengak karena disepak pake sepatu laras
10 Melianus Duwitau Mahasiswa Muka benggak akibat diinjak-injak sepati laras.
11 Januarius Sani Punggung benggak akibat pandat senjata.
12 Rupinus Tipaggau Mahasiswa Dapat hajar di tubuh
13 Maria Belau (ibu gila) Di tampal, akibatnya ia membuka pakayaan semua dan telanjang demi supaya aksi brutal brimob berhenti
14 Deselinus Sani Mahasiswa Dapat pukul.
15 Aten Japugau Pelajar
16 Alat-Alat di hancurkan Megapon pastoran Bilogai dan kamera milik GPMI di hancurkan.
Insiden di atas terjadi pada siang hari waktu Intan Jaya. GPMI sebelum aksi damai yang akan dilakukan pada Tanggal 18, mereka sudah izin kepada Dantramil, dan porles di kabupaten intan jaya secara lisan dan mereka mengizinkannya untuk melakukan aksi damai di Intan Jaya. Sementara surat izin sudah layangkan untuk penerbangan kepada maskapi penerbangan di Intan Jaya.
Kami GPMI berpikir bahwa, seperti kebiasaan pejabat terutama Bupati dan beberapa pejabat lainya setelah upacara langsung terbang ke nabire maka tujuan kami ke lapangan Terbang utuk menjaga para pejabat yang turun sebelum mendengar aspirasi mahasiswa Kata viky Yohanes Belau. Maka mereka naik dan jaga supaya menghalang mereka supaya mendengar aspiasi baru turun ke nabire.
Sementara dominikus mengatakan tolong doakan kami, kami dalam posisi terancam dan luka para. pada hal niat baik kami mau sampaikan tetapi kepada pejabat yang tidak pernah ditempat termasuk bupati Intan Jaya. Tetapi kami kami di hajar belur katanya. Semntara salah satu korbanm Tinaus Bagau, di tempat yang berbeda dari Intan Jaya, kami dapat pukul tidak baik, mereka melihat niat baik kami. Selama ini pemerintah hanya penuh di Kabupaten Intan Jaya pada saat 17 Agustus, setelah 17 agustus para pejabat hilang semua entah mereka kemana semua tidak tahu sahutnya melalui telepon selurelnya.
Berita terkait:
Natalis Tabuni : Demo GPMI Salah Tempat
dan Menyalahi Aturan
sumber= Krismas Bagau