Headlines News :
Home » , , » Tantangan Budaya Terhadap Tiga Musuh Rakyat Papua

Tantangan Budaya Terhadap Tiga Musuh Rakyat Papua

Written By Unknown on Jumat, 14 Agustus 2015 | 05.57.00

Poster/AMP;List
Tantangan Budaya Terhadap Tiga Musuh Rakyat Papua (Kapitalisme, Kolonialisme, dan Ekonomi)

Budaya merupakan satu komponen yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia dalam perkembangannya terus meninggalkan jenjang budaya yang unik di atas muka bumi ini. Budaya sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Budaya merupakan suatu cara hidup yang terus berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari berbagai macam unsur termasuk system agama, ekonomi, politik, adat istiadat, bahasa, pembangunan dan karya seni yang bersifat umum.

Jika demikian, apa sebenarnya arti dari budaya itu sendiri? Menurut Linton seorang antropolog asal Amerika budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia. Beberapa ahli lain mengatakan budaya merupakan berbagai pola pola piker manusia yang menghasilkan keunikan dan cirri khas satu kelompok manusia.

Papua merupakan suatu wilayah kaya akan budaya, terbentang dari Sorong di sebelah barat sampai Merauka yang terbagi dalam 7 wilayah adat, menyimpan ratusan ciri khas yang unik dan berbeda satu sama lain yang menghasilkan kekayaan budaya yang tinggi. Masyarakat Papua yang terbentuk atau membentuk dalam kelompok-kelompok menciptakan budaya masing-masing yang unik, mulai dari bahasa, system ekonomi, politik, hokum, adat istiadat, bangunan, pakaian, dan karya-karya seni.

Walau demikian, dunia terus maju dan bergerak, begitupun budaya yang terus maju. Dalam kondisi yang demikian penemuan mesin uap dan kompas di daratan Eropa, yang kemudian muncul pernyataan Nicolas Copernicus bahwa bumi ini bulat membuat dampak yang besar dalam kebudayaan umat manusia termasuk budaya Orang Papua. Pelayaran besar-besaran dilakukan dengan misi dan semangat ekspansif dan eksploitatif.

Dalam perkembangannya budaya Papua yang unik terus mengalami pergesekan dengan kolaborasi budaya asing. Bergesekan dengan budaya Spanyol, Jepang, Belanda, dan Indonesia yang kemudian menciptakan kemunduran besar-besaran dalam kebudayaan asing.

1.    Budaya dalam Tantangan Kapitalisme


Kapitalisme merupakan paham tentang system ekonomi yang industri dan alat-alat produksi dikuasai oleh swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomipasar. Pemilik modal bias melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut. Maka, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan pribadi.

Dalam budaya kehidupan manusia Karl Marx mengatakan bahwa dalam perjalanannya manusia merupakan makhluk terus melakukan perjuangannya untuk mencari pemenuhan terhadap kebutuhan sandang, pangan, papan.

Dalam kehidupan budaya Orang Eropa pada abat pertengahan hidup dalam kelompok-kelompok yang membentuk system pemerintahan monarki yang semua kekuasaan termasuk kekuasaan ekonomi dimiliki oleh kelompok-kelompok elit. Kelompok yang satu terus melakukan perlawanan terhadap kelompok yang lain untuk menguasai wilayah untuk menguasai tanah sebagai alat produksi untuk memenuhi ekonominya. 

Hingga berujung pada ekspansi kewilayah timur termasuk menjangkau Papua setelah penemuan mesin uap dan kompas, untuk mencari pemenuhan akan ekonomi bangsa-bangsa Eropa.

Dalam kehidupan budaya orang Papua tentu berubah ketika orang Papua melakukan kontak pertama dengan bangsa asing. Kehidupan Ekonomi, Politik, social, dan hukum. Kolaborasi yang berikutnya menciptakan budaya baru.

2.    Budaya dalam Tantangan Kolonialisme dan Militerisme

Pada hakikatnya perkembangan hari ini, negara telah menjelma menjadi komoditi atau nilai tawar untuk kesuksesan ekonomi. Setelah kekuasaan pemerintah terhadap ekonomi berubah dan individu-indivu pemilik modal yang menguasai ekonomi, kelompok-kelompok elit dalam system pemerintahan memanfaatkan pemerintahan sebagai jalan untuk memenuhi kepentingan ekonominya.
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.

Setelah masa kolonialisme telah dicekal setelah perang dunia kedua, kolonialisme telah berubah dengan wujud baru yang sering dikenal dengan istilah neo-kolonialisme adalah praktik kapitalisme, Globalisasi, dan pasukan cultural untuk mengontrol sebuah Negara, pendekatan dengan militer dan politik secara langsung telah berubah menjadi penguasaan dan control melalui budaya, bahasa, dan ekonomi tentunya, untuk menguasai sumber daya alam.

Papua hari ini berada dalam situasi dan masa kolonialisme, karena kekuasaan langsung dikuasi baik secara politik maupun militer.

Penulis adalah Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Yogyakarta 

Materi Dibawakan di Seminar AMP Memperingati Hari Mambesak ke 57
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger