kabar amugikibah /Antara – Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dalam pidato pembukaan seminar Forum Kerja Sama Selatan-Selatan 2015 mengatakan Indonesia mendapat banyak permintaan program pembangunan kapasitas dari sekitar 42 negara.
“Kami mendapatkan sekitar 303 permintaan program pembangunan kapasitas dari 42 negara,” kata Menlu Retno di Gedung Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Menurut dia, permintaan program pembangunan kapasitas itu antara lain datang dari Timor Leste, Palestina, Laos, Kamboja, Myanmar, Afghanistan, negara-negara Pasifik, negara-negara Afrika.
Menlu RI juga menyebutkan bahwa dari 1999 hingga 2015 Indonesia telah memiliki sekitar 32 mitra pembangunan dalam skema Kerja sama triangular (tiga pihak) dan mengadakan sekitar 400 program pelatihan dengan 4.400 peserta dari negara-negara berkembang di kawasan Asia, Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.
Program pembangunan kapasitas yang diberikan Pemerintah Indonesia selama ini, kata Retno, berfokus pada bidang UKM, kesehatan, perikanan, pertanian, manajemen risiko bencana, dan pelatihan untuk penegakan hukum.
“Dalam kunjungan saya baru-baru ini ke Kepulauan Solomon, Fiji, dan Papua Nugini, saya berkesempatan untuk menyaksikan berbagai program pembangunan kapasitas. Dan saya akan mendorong untuk langkah-langkah konkret di masa depan,” tutur dia.
Dia juga menyampaikan penghargaan atas partisipasi aktif dari negara-negara mitra yang mengambil bagian dalam program pembangunan kapasitas dari Indonesia.
“Selain itu, program pembangunan kapasitas haruslah sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dari masing-masing negara,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno juga menyampaikan bahwa kerja sama selatan-selatan bukanlah pengganti untuk kerja sama utara-selatan. Bahkan, kerja sama selatan-selatan dan utara-selatan harus saling melengkapi.
“Saya meyakini Indonesia telah menyaksikan bahwa kerja sama selatan-selatan dan kerja sama utara-selatan telah menolong kita untuk mencapai kesejahteraan global,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Menlu RI juga menyebutkan bahwa dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika ke-60 pada 19-24 April akan diangkat tema “Advancing South-South Cooperation” (Memperkuat Kerjasama Selatan-Selatan) sebagai bagian dari kontribusi untuk mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia. (*)
sumber-antar nws