KABAR AMUGI KIBAH, penulis oleh: Tendy Zonggonau--Negara berkepentingan mengurusi pendidikan bagi warga negaranya, Manusia
adalah makluk sosial yang selalu hidup bersama dalam kelompoknya, Ia merupakan
peribadi AKU- yang Mencari- Engkau, atau individu yang dimanapun juga ia berada
akan selalu membutuhkan orang lain. Maka
adanya manusia itu ada bersama, dan
dalam kebersamaan ini ia bisa berkembang
secara wajar menjadi manusia normal, yaitu lewat proses asuhan, tuntunan pendidikan, dan pembudayaan–diri
ditenga kaumnya. Oleh karena itu, manusia tidak akan bisa lepas dari ikatan dan
hubungan dengan manusia lain,sebab hid up bersama dengan orang lain itu
merupakan esensi dari eksistensi hidupnya.
Negara adalah salah satu bentuk gabungan manusia tertinggi
yang sudah tinggi tingkatannya dan merupakan hasil penyempurnaan tingkat
pergaulan hid up manusia, hasil penyempurnaan ini dihasilkn sebagai hasil
persetujuan bersama utuk membangun suatu Negara, maka Negara itu merupakan sesuatu dari,oleh dan untuk sekelompok
manusia yang disebut rakyat, Negara berasal dari kemauan kemauan rakyat
danmerupakan alat yang sengaja diadakan oleh rakyat guna mencapai tujuan, yaitu
sejahtera dan bahagia.
“ yang mempunyai kemauan untuk bernegara adalah Rakyat analog dengan hal ini, yang mempunyai
kekuasaan atas hidupna Negara juga rakyat, sebab rakyatlah yang mengadakan
Negara dan Negara berasal dari kemauan rakyat; rakyat yang bernegara itupula
yang menjalankan fungsi Negara, karena Negara itu sendiri merupakan
alat,sarana,wahana, dan Negara tidak memiliki tujuhan, apa yang dijadikan
tujuhan Negara itu pada hakekatnya adalah tujuhan rakyat yang membuat Negara.
Negara adalah satu bentuk masyarakat dengan
anggota-anggotanya yang memiliki kesadaran sebagai satu kelompok rakyat
tertentu yang memiliki daerah tertentu,
dan mempunyai pemerintahan tertentu,
Maka kriteria suatu Negara ialah ; rakyat daerah dan pemerintahan’’.
Selanjutnya unsur persamaan yang selalu ada disuatu Negara ialah kemauan bersama rakyatnya untuk membentuk
suatu Negara, yang kemudiaan menjadi factor primordial/azali terjadinya Negara,
tujuhan manusia bernegara : Bisa hidup aman tenteram, sejahtera dan
bahagia; Sejahtera badaniah dan Rohania,
bahagia didunia dan di akirat nanti, karena Negara merupakan karya manusia
secara kolektif yang dimanfaatkan untuk bisa hid up bersama dan sejahtera.
Negara bentuk usaha bersama bentuk organisasi dari rakyat
yang menjadi warga Negara didalam satu daerah yang berpemerintahan sendiri
sejumlah besar rakyat menjadi warga Negara suatu Negara ialah bangsa (
nation,nation) jika mereka itu ciri-ciri tertentu yang sama, maka kriteria
pokok suatu bangasa itu bukan persamaan Bahasa atau persamaan keturunan darah,
tetapi terletak pada kehidupan batiniah mereka yang dinamis; yaitu menyadari
sebagai satu bangsa dengan pengalaman sejarah yang sama yang menghayati secara
intens mendalam.
Terutama berupa pengalaman pristiwa-pristiwa pahit-getir
dalam perjuangan merebut kemerdekaan, dan bersama-sama mengukir sejarah bangsanya
semua peristiwa itu menimpa mereka menjadi satu nation/ satu bangsa.
Pengalaman bersama di masa lalu dan kesanggupan hidup
berdampingan bersama membangun disuatu Negara itulah yang memunculkan rasa
kebangsaan atau nasionalisme.
Selanjutnya tujuhan pendidikan nasional itu dijabarkan dari
tujuhan Negara yang pada hakekatnya menjadi kondensasi dari tujuhan hidup
segenap rakyat di suatu Negara, harapan dan keinginan rakyat yang menghendaki
jenis-jenis pendidikan tertentu dan sanggat diperlukan selaku instrument
pemecah kesulitan hidup itu benar-benar
menjadi basis konstitusional bagi ditegakkannya system pendidikan yang sejati.
Pendidikan sejati itu merupakan upaya yang sistematis untuk
pembebasan yang permanen dari macam-macam keterbelengguan oleh kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan, kesengsarahan, penintasan, pembunuhan. Sehinga
individu menjadi pribadi yang memiliki kesadaran, tahu akan martabat dan
penentuhan tempat, bertagungjawab susila, mampu mandiri bisa menjadi manusia
utuh.
pendidikan sejati bisa mendorong anak manusia menjadi
pribadi yang sadar (corpo consciente) yang mengayati relasi dirinya dengan dunia
sekitar dan dengan tuhannya, itu juga mendorong dirinya untuk selalu berdialog dan bekerja sama
dengan orang lain, ini mengangat martabat insaninya, berkat hasil pendidikan , bimbingan, tuntunan,
asuhan edukatif.
penulis : Tendy zonggonau