Jayapura,03/06/2015,PAPUALIVES.COM – Puluhan rumah penduduk termasuk salah satu gedung gereja di kawasan Pelabuhan Laut Jayapura, ludes terbakar Selasa 2 Juni 2015 pagi, sekitar pukul 09.00 WIT.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun harta benda milik warga ikut terbakar, kerugian diperkirakan miliaran rupiah. Kobaran api begitu cepat menyambar rumah-rumah lainnya karena tiupan angin dari arah laut.
Saksi mata bernama Terry Ruwaya menyatakan, api tersebut berasal dari salah satu rumah samping Gereja lalu menyambar gedung gereja dan rumah lainnya yang berada di sekitar.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun harta benda milik warga ikut terbakar, kerugian diperkirakan miliaran rupiah. Kobaran api begitu cepat menyambar rumah-rumah lainnya karena tiupan angin dari arah laut.
Saksi mata bernama Terry Ruwaya menyatakan, api tersebut berasal dari salah satu rumah samping Gereja lalu menyambar gedung gereja dan rumah lainnya yang berada di sekitar.
“Saya bersama warga setempat langsung berusaha menyelamatkan orang-orang yang masih berada di dalam rumah. Mereka sebagian lari ke jalan raya dan sebagian diangkut dengan perahu,” kata Ruwaya yang juga sebagai salah satu tokoh masyarakat di kawasan Pelabuhan Laut Jayapura.
Menurutnya, api tersebut belum diketahui dari mana karena tiba-tiba keluar asap tebal, dan beberapa saat kemudian langsung api keluar dari rumah. “Ada bunyi ledakan, tapi tidak tahu benda apa itu. Kami hanya berusaha menolong warga yang sedang berada di dalam rumah. Saya tidak bisa pastikan ada korban atau tidak karena kami juga panik,” katanya yang selamat dalam kebakaran tersebut.
Saksi lainnya bernama Ema Wona mengatakan, awalnya ia sedang tidur di kamar lalu tiba-tiba mendengar suara teriakan dan suara ledakan dari skring listrik yang menempel di dinding Gereja disertai percikan api lalu menyambar dinding tripleks serta kasur hingga api membesar.
“Begitu saya melihat api tersebut kami warga setempat berusaha memadamkan api, namun sulit dipadamkan lantaran api cepat menyambar ke asrama Den Jasa dan angkutan Kodam XVII Cenderawasih,”tuturnya.
Dari pantauan Bintang Papua di lokasi kejadian, petugas pemadam kebakaran milik pemerintah Provinsi dan Kota, serta mobil tangki air bersama warga setempat berusaha memadamkan api tersebut.
Beruntung sebuah kapal KT Anggada IX langsung bergerak membantu memadamkan api. Setelah dua jam kemudian, api berhasil dipadamkan hingga tidak menyambar ke rumah lainnya.
Data yang diperoleh di lapangan, api membakar satu Gedung Gereja dan puluhan rumah warga serta 34 unit rumah milik angkutan Kodam XVII/Cenderawasih. Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian materil mencapai miliaran rupiah.
Salah satu korban kebakaran bernama Merlin, harus merelakan rumahnya lantaran sudah terlihat hangus terbakar. Ia juga sempat terpisah dengan mamanya karena sempat keluar dari rumah.
“Saya kaget, ketika mendengar ada kebakaran di pelabuhan. Saya melihat ternyata rumah kami sudah terbakar. Tidak yang bisa kami selamatkan. Hanya baju yang tertinggal di tubuh kami. Kami tidak tau mau kemana lagi,” kata merlin sambil menangis.
Menurutnya, api tersebut belum diketahui dari mana karena tiba-tiba keluar asap tebal, dan beberapa saat kemudian langsung api keluar dari rumah. “Ada bunyi ledakan, tapi tidak tahu benda apa itu. Kami hanya berusaha menolong warga yang sedang berada di dalam rumah. Saya tidak bisa pastikan ada korban atau tidak karena kami juga panik,” katanya yang selamat dalam kebakaran tersebut.
Saksi lainnya bernama Ema Wona mengatakan, awalnya ia sedang tidur di kamar lalu tiba-tiba mendengar suara teriakan dan suara ledakan dari skring listrik yang menempel di dinding Gereja disertai percikan api lalu menyambar dinding tripleks serta kasur hingga api membesar.
“Begitu saya melihat api tersebut kami warga setempat berusaha memadamkan api, namun sulit dipadamkan lantaran api cepat menyambar ke asrama Den Jasa dan angkutan Kodam XVII Cenderawasih,”tuturnya.
Dari pantauan Bintang Papua di lokasi kejadian, petugas pemadam kebakaran milik pemerintah Provinsi dan Kota, serta mobil tangki air bersama warga setempat berusaha memadamkan api tersebut.
Beruntung sebuah kapal KT Anggada IX langsung bergerak membantu memadamkan api. Setelah dua jam kemudian, api berhasil dipadamkan hingga tidak menyambar ke rumah lainnya.
Data yang diperoleh di lapangan, api membakar satu Gedung Gereja dan puluhan rumah warga serta 34 unit rumah milik angkutan Kodam XVII/Cenderawasih. Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian materil mencapai miliaran rupiah.
Salah satu korban kebakaran bernama Merlin, harus merelakan rumahnya lantaran sudah terlihat hangus terbakar. Ia juga sempat terpisah dengan mamanya karena sempat keluar dari rumah.
“Saya kaget, ketika mendengar ada kebakaran di pelabuhan. Saya melihat ternyata rumah kami sudah terbakar. Tidak yang bisa kami selamatkan. Hanya baju yang tertinggal di tubuh kami. Kami tidak tau mau kemana lagi,” kata merlin sambil menangis.