Foto : Koran Papua Nugini Post Couripreser |
Port Moresby -- Komentar Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia terkait pembahasan masalah Papua Barat di Forum Kepaluan Pasifik dikecam oleh presiden masyarakat untuk Papua New Guinea, dilaporkan melalui Koran harian terkemuka PNG Papua Nugini Post-Couripreser Jumat, (11/9/2015) kemarin di Port Moresby.
Kata Wakil Menteri Indonesia Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan Pemimpin 'Pacific Island Forum Summit (PIF) bukan tempat untuk membahas masalah Papua Barat.
Dia mengatakan hal itu tidak relevan dengan tujuan utama dan tujuan dari pembentukan PIF, untuk membahas ekonomi, pembangunan, perikanan, teknologi, dan sebagainya.
"Meskipun pemerintah Indonesia menjamin hubungan baik dengan Provinsi Papua dan Papua Barat ini mekanisme internal mereka, realitas dilapangan di Papua Barat berbeda. Tidak ada kebebasan berbicara, kebebasan media dan ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terus berlanjut bahkan skala besar.
Kebebasan politik juga merupakan hak asasi manusia yang diakui di bawah hukum internasional, "kata Harricknen.
Kebebasan politik juga merupakan hak asasi manusia yang diakui di bawah hukum internasional, "kata Harricknen.
"Negara-negara Forum Kepulauan Pasifik tidak dapat mengabaikan Papua Barat. "tegasnya"
Tuan Paul mewakili masyarakat PNG memuji Sekretaris Jenderal, Dame Meg Taylor dan sekretariat untuk membahas Papua Barat dalam agenda pertemuan PIF ini. Sebelum pertemuan kami mendesak anggota PIF untuk membahas Papua Barat secara terbuka untuk menemukan solusi yang tepat. PIF akan kehilangan tujuan dan relevansi jika mengabaikan nasib Papua Barat. (ungkapnya).
Tuan Paul mewakili masyarakat PNG memuji Sekretaris Jenderal, Dame Meg Taylor dan sekretariat untuk membahas Papua Barat dalam agenda pertemuan PIF ini. Sebelum pertemuan kami mendesak anggota PIF untuk membahas Papua Barat secara terbuka untuk menemukan solusi yang tepat. PIF akan kehilangan tujuan dan relevansi jika mengabaikan nasib Papua Barat. (ungkapnya).
"Kami juga mengajak semua gereja dan masyarakat untuk mendukung di belakang saudara-saudara kita di Papua Barat melalui berdoa. Sementara kami berdoa bagi para korban penderitaan di seluruh dunia kita tidak boleh lupa Papua Barat. Mereka membutuhkan doa dari kita dan dukungan dari orang lain.
Kami sangat berterima kasih kepada Tuan Paul Harricknen dan Katolik Profesional Masyarakat Papua Nugini untuk berbicara untuk hak-hak dan kebebasan rakyat kita dari penindasan Indonesia, "tulis, akun Free West Papua Campaign".
Kami membutukan dukungan dari PNG, Pasifik dan dunia, Gereja, Masyarakat Sipil dan solidaritas lapisan masyarakat untuk mengakhiri genosida dan penduduk ilegal Papua Barat di Indonesia. (tambahnya).