Headlines News :
Home » » John NR Gobay: Tindakan Arogansi Polisi Lahirkan Kebencian Orang Papua

John NR Gobay: Tindakan Arogansi Polisi Lahirkan Kebencian Orang Papua

Written By Unknown on Jumat, 09 Oktober 2015 | 23.27.00

John NR Gobay: Tindakan Arogansi Polisi Lahirkan Kebencian Orang Papua
Marinus Yaung, akademisi Uncen (kiri), dan John NR Gobay (kanan), memberikan keterangan pers (Foto: Oktovianus Pogau/SP)
JAYAPURA--- Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Paniai, John NR Gobay menegaskan, tindakan aparat kepolisian dalam membubarkan aksi demo damai yang digelar Solidaritas Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia (SKP-HAM) Papua, justru melahirkan kebencian yang mendalam bagi orang Papua.
“Kami kemarin aksi dengan damai, dan sudah sampaikan surat pemberitahuaan satu minggu sebelumnya, namun Polisi dengan brutal membubarkan aksi kami tanpa dialog, tindakan seperti itu justru melahirkan kebencian dihati orang Papua,” tegas Gobay, saat memberikan keterangan pers di Kantor KontraS Papua, Padang Bulan, Jayapura, Papua.

Menurut Gobay, Polisi datang seperti menghadapi preman dan teroris yang akan melakukan tindak kekerasan, padahal aksi dilakukan dengan damai, apalagi melibatkan belasan imam-imam Katolik yang peduli dengan kemanusiaan.

“Saya kira Polisi sendiri tidak mentaati aturan yang dibuat oleh Negara ini, karena ada standar dalam pembubaran aksi massa, bukan dengan cara kekerasan dan aksi brutalisme,” ujar Gobay.

John juga meminta Negara tidak mempertanyakan nasionalisme orang Papua, jika masih hadapi aksi demonstrasi damai dengan cara-cara kekerasan seperti yang dipertontonkan kemarin di depan Gereja Katolik Gembala Baik, Abepura, Papua.

“Polisi harus tahu, demo kecil, dengan aksi damai, apalagi banyak rohaniawan terlibat, tidak akan melahirkan kekerasan, apalagi menghanurkan sebuah Negara, kenapa harus dihadapi dengan kekerasan,” katanya.

“Arogansi aparat keamanan kemarin sangat terkutuk, aparat harus ingat bahwa persoalan Papua saat ini menjadi perhatian internasional, jarum jatuh di Papua saja saat ini Amerika bisa tahu dengan perkembangan teknologi, karena itu aparat Negara harus mengontrol tingkah laku dan perbuatan, jangan berlaku seperti preman,” tegasnya.

“Polisi harus ingat juga membela kepentingan Negara dengan tindak kekerasan tidak akan membawah keselamatan untuk anda, yang ada tentu merugikan dan melahirkan kekecewaan dan dendam kepada banyak orang,” tegasnya.

Sementara itu, akademisi dari Universitas Cenderawasih, Marinus Yaung, menegaskan, Polisi terlalu arogan dalam membubarkan demonstrasi SKP-HAM Papua yang telah berjalan dengan damai.

“Polisi harus mengikuti perkembangan zaman, artinya harus mengerti demokrasi, dan membukan ruang untuk orang Papua, apalagi aksi kemarin bukan melawan Negara, tapi mengingatkan tentang kekerasan yang terjadi di Paniai,” kata Yaung.

Yaung meminta pertanggung jawaban Negara karena membubarkan aksi demo damai dengan carai beringas, apalagi aksi di lakukan dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat sipil, termasuk biarawan dari gereja Katolik.

“Jangan Negara hadir untuk merusak nilai kemanusiaan yang ada, kalau terus-terus terjadi seperti ini, jangan heran kalau orang Papua minta merdeka, karena memang kelakuan Polisi terhadap orang Papua brutal dan kejam,” kata pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini.
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger