Headlines News :
Home » , » Bruder Yulianus Pawika, OFM: “Kami Ikut Demo Karena Nilai Kemanusian”

Bruder Yulianus Pawika, OFM: “Kami Ikut Demo Karena Nilai Kemanusian”

Written By Unknown on Jumat, 09 Oktober 2015 | 23.23.00

Bruder Yulianus Pawika, OFM: “Kami Ikut Demo Karena Nilai Kemanusian”
Bruder Yulianus Pawika, OFM terlihat dipaksa ditangkap polisi dan diangkut ke dalam truck (Foto: Ist)
JAYAPURA--- Bruder Yulianus Pawika, OFM, menegaskan, dirinya bersama para frater mengikuti demonstrasi damai yang digelar Solidaritas Korban Pelanggaran Hak Asasii Manusia (SKP-HAM) Papua, Kamis 8 Oktober 2015 karena menghargai nilai-nilai kemanusian orang Papua.
“Kemarin kami turun jalan demo bersama teman-teman karena terpanggil. Fransiskan turun karena nilai kemanusian orang Papua, kami sadar bahwa fransiskan datang ke Papua karena manusia Papua, bukan karena Negara,” kata Bruder Pawika, saat memberikan keterangan pers di Kantor KontraS Papua, Jummat (9/10/2015).

Menurut Bruder Pawika, gereja hadir di tanah Papua untuk menyelamatkan manusia, ketika manusia dibunuh, maka sudah menjadi kewajiban seorang penginjil atau pewarta untuk turut menyuarakannya.

“Kami di biara terpukul mendengar ada orang Papua dibunuh, karena para misionaris dan pengjinjil awalnya datang untuk menjaga manusia Papua, jangan karena alasan keamanan negara seenaknya mengambil nyawa orang Papua,” tegas Bruder Pawika.

Bruder Pawika mengatakan, dirinya sangat kecewa dengan tindakan aparat kepolisian, karena aksi Kamis 8 Oktober 2015 lalu dilakukan dengan damai, namun secara paksa dibubarkan, dan 18 orang lainnya termasuk dirinya ditangkap dan dibawa ke dalam truck Polisi.

“Kemarin hampir saja kami ditabrak oleh truck Polisi, kalau tidak banyak yang mati, apakah kemarin tidak bisa Polisi berdialog dulu dengan kami, padahal aksi kami tidak anarkis,” kata Bruder Pawika.

Sementara itu, frater Florensius Sidik OSA, menambahkan, saat digelar demo damai, para biarawan dari fransiskan dan OSA turun dengan kesederhanaan, dan terpanggil untuk menyuarakan nilai kemanusian.

“Mungkin di biara kami hidup dengan aturan dan doa, tetapi diluar kami juga melihat kenyataan lain, ada kekerasan Negara kepada orang-orang tidak berdosa, ini yang kami sesalkan,” kata Frater Sidik.

Menurut frater Sidik, para biarawa ikut turun jalan karena nilai kemanusiaan, agar Negara tidak melupakan masalah pelanggaran HAM yang terjadi di Paniai.

“Karena 20 tahun mendatang kalau orang muda Papua dibunuh terus, nanti tanah ini tidak ada orang Papua, nanti pemuda siapa yang mau membangun Negara ini? Kami biarawan ikuti berita, yang tertembak di Paniai adalah orang muda, kami pikir kalau bicara dengan keluarga korban, bagaimana perasaan mereka nanti.”

“Bagaimana perasaan kita ketika keluarga diambil secara paksa, saya yakini Tuhan pun tidak mengijinkan mereka untuk mati, tapi diambil dengan paksa oleh alat Negara.”

“Bagi kami para biarawan, orang Papua wajib dilindungi, tanahnya juga harus dilindungi, jangan terus menyakit hati orang Papua dengan kekerasan, karena akan melahirkan kebenciaan yang mendalam,” ujarnya.
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AMUGI KIBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger