Pastor Irenius Gonsalit Saur OFM memegang poster Stop Killing Our People di Kantor DPRP – Jubi/Mawel Benny
Jayapura, Jubi – Pemimpin Religius Katolik Ordo Fratrum Minorum (OFM) kostodi Fransiskus Duta Damai di Tanah Papua menyerukan kepada semua pihak yang ada di Papua menghentikan aksi-aksi saling menyerang yang merampas hak-hak bersama dan hak-hak individu manusia Papua. Manusia Papua harus dilindungi.
“Kita mesti berhenti saling membunuh,” ungkap Pastor Irenius Gonsalit Saur OFM dalam keterangan persnya ketika mengikuti aksi bisu di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua dalam memperingati Hari Hak Asasi Manusia sekaligus menagih janji Jokowi menuntaskan penembakan 4 Siswa di Paniai pada 8 Desember 2015.
Kata pemimpin yang membawahi 92 anggota ini, tidak ada alasan orang saling membunuh atau membunuh sesamanya. Karena, semua manusia yang ada di Papua sama-sama manusia yang percaya kepada satu Tuhan. Tuhan yang satu itu pada dasarnya kasih. Kasih itu yang harus diwartakan kepada sesama manusia yang ada di Papua, katanya.
Kata dia, aksi-aksi pembunuhan, terutama pembunuhan 4 siswa di Paniai dan aksi-aksi pembunuhan di Papua sebelumnya malah sangat menghambat pewartawaan kasih itu. Karena itu, dirinya bersama puluhan anggotanya merasa berkewajiban moral ikut terlibat menyerukan penyelesaian kasus HAM di Papua, memperjuangkan keselamatan tanpa kekerasan, dengan aksi bisu di kantor DPRP.
Kata dia, keterlibatan puluhan biarawan dalam demonstrasi itu memang hal baru tetapi perjuangan mewartakan kasih bukan suatu yang baru melainkan perjuangan lama. Mereka sudah lama mewartakan kasih melalui sejumlah aksi, mendirikan House Peace yang merawat para Orang Dengan HIV/AIDS di Waena, mendirikan Sekretariat Keadilan Perdamaian Keutuhan Alam Ciptaan (SKPKC) Fransiskan Papua yang berkantor di Sentani.
