JAYAPURA-Dari hasil pendataan potensi desa (Podes) yang dilakukan Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua pada tahun 2014, tercatat masih ada
96 distrik di Provinsi Papua yang belum memiliki Puskesmas atau
Puskesmas pembantu.
Selain itu, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Didik
Koesbianto menyebutkan, dari pendataan Podes Tahun 2014 masih ada 2.114
kampung di Provinsi Papua yang warganya belum menikmati listrik baik
dari PLN maupun non PLN.
Dikatakan, dari 529 distrik di provinsi Papua, terdapat 433 distrik
yang memiliki fasilitas Puskesmas atau Pustu atau sekitar 81,85 persen.
“Sedangkan sisanya sebanyak 96 distrik atau 18,15 persen belum memiliki
Puskesmas/Pustu sebagai penunjang sarana pelayanan kesehatan
masyarakat,” kata Didik Koesbianto dalam berita resmi BPS, kemarin.
Menurutnya, pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah
satu hak dasar rakyat dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai amanat
UUD 1945.
Untuk itu, menurut Didik Koesbianto, ketersediaan sarana kesehatan dasar
di setiap wilayah menjadi sangat penting. “Ya, sarana kesehatan dasar
ini sangat penting dalam melayani kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Dari data Podes 2014-2015 yang disampaikan BPS Provinsi Papua,
kabupaten/kota yang sudah semua distrik memiliki sarana kesehatan dasar
yaitu Kabupaten Merauke, Jayapura, Nabire, Kepulauan Yapen, Paniai,
Mimika, Mappi, Asmat, Keerom. Selain itu, Kota Jayapura, Mamberamo
Tengah, Puncak, Intan Jaya dan Yalimo.
Sedangkan, kabupaten yang belum semua tersedia sarana kesehatan dasar
itu, Kabupaten Jayawijaya, Biak Numfor, Puncak Jaya, Kabupaten Yahukimo,
Pegunungan Bintang, Tolikara, Sarmi, Waropen, Mamberamo Raya, Nduga,
Lanny Jaya, Dogiyai dan Deiyai.
Saat disinggung tentang kampung yang belum menikmati listrik, Didik
Koesbianto mengungkapkan bahwa kampung-kampung yang warganya belum
menikmati listrik pada umumnya berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua
yang jumlahnya di atas 50 persen dari jumlah kampung yang ada di
wilayah tersebut. Sedangkan untuk daerah pesisir pantai jumlahnya
sekitar 10 sampai 50 persen. “Ini harus emnjadi perhatian serius
pemerintah, sebab ketersediaan penerangan listrik menjadi hal yang
penting untuk menunjang kemajuan suatu wilayah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Provinsi Papua, Ir. Bangun Manurung, MPlan, yang dikonfirmasi mengakui
masih banyaknya kampung di Papua khususnya di daerah pegunungan yang
belum menikmati listrik.
“Pemprov Papua tentu berupaya untuk masyarakat dapat menikmati listrik
ini,” kata Bangun Manurung dikonfirmasi via telepon selulernya.
Manurut Bangun Manurung, upaya yang dilakukan Pemprov Papua melalui
Dinas ESDM, dengan melihat potensi air yang ada di daerah tersebut,
dengan membangun PLTMH atau PLTS, hanya saja hal itu terbatas dilakukan
oleh Pemprov Papua.
Menurutnya, dengan banyaknya dana Otsus yang diberikan ke
kabupaten/kota, pihaknya mengharapkan daerah menjadi terdepan untuk
penyediaan listrik bagi masyarakat ini.
“Kami tetap programkan, tapi terbatas 2 – 3 kampung pertahun. Kami
harap kabupaten dengan dana Otsus dapat memprogramkan penyediaan listrik
bagi masyarakat ini sehingga bisa terpenuhi,” ujarnya.
Untuk program solar cell, Bangun Manurung mengatakan bahwa hal itu
biayanya cukup besar, sehingga pihaknya mengharapkan bantuan dari APBN.
Hanya saja, menurut Bangun Manurung, kendalanya pengalokasian dana
untuk solar cell melalui APBN itu tidak sesuai dengan standar di Papua,
sehingga yang terjadi program gagal lelang karena banyak pengusaha
yang mundur, mengingat biaya distribusi mahal, belum lagi harus dibawa
jalan kaki dari kampung ke kampung.
“Ada program dari APBN, tapi gagal lelang, karena biaya angkutnya tidak
dikover oleh pusat dan harga dibawah standar, sehingga pengusaha
mundur,” jelasnya.
Home »
KESEHATAN & LINGKUNGAN
» 96 Distrik di Papua Belum Punya Puskesmas
96 Distrik di Papua Belum Punya Puskesmas
Written By Unknown on Kamis, 26 Maret 2015 | 04.59.00
Label:
KESEHATAN & LINGKUNGAN