kabar amugikibah--Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, Elias
Wonda mengatakan kebudayaan di Papua perlu dilestarikan agar tidak
mengalami kepunahan, terutama bahasa asli daerah atau yang dikenal
dengan bahasa Ibu.
“Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota perlu ada kerjasama dengan
Dinas Pariwisata, taman budaya dan museum untuk melestarikan budaya yang
ada di Papua,” kata Elias Wonda kepada wartawan, di Jayapura, Papua,
Senin (6/4/2015).
Dia menilai, bahasa ibu bisa punah apabila tidak segera dilestarikan.
Pasalnya saat ini ada beberapa daerah yang bahasa daerahnya telah
hilang. “Saat ini ada 275 bahasa ibu, namun yang menggunakan hanya
sebagian orang saja. Untuk itu, agar kedepan tidak hilang harus dari
sekarang kita lesatarikan,” ujarnya.
Sebagai upaya pelestarian, kata Wonda, tahun ini Pemerintah Provinsi
Papua akan menggelar pameran budaya nasional di Taman Impian Jaya Ancol
Jakarta. “Hal ini sudah dibicarakan, dimana Taman budaya dan bidang
kebudayaan siapkan apa yang akan dipamerkan di Jakarta,” jelasnya.
Selain itu, ujar dia, saat ini Pemerintahh provinsi, kabupaten dan
kota telah sepakat, Kamis merupakan hari batik Papua dan setiap orang
Papua diwajibkan untuk memakai Noken (tas tradisional asli Papua). “Ini
salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk melesatikan warisan
budaya,” katanya.
Sebelumnya. Asisten II bidang ekonomi dan kesejahteraan Papua, Elia
Loupatty mengatakan kekayaan seni dan budaya Papua yang beranekaraga
merupakan asset penting daerah dan nasional dalam pengembangan
pariwisata.
“Kekayaan budaya yang ada harus terus digali dikembangkan dan
dilestarikan guna memperkokoh jati diri keheterogenan etnis Papua yang
mengekspresikan kecintaan terhadap sesama manusia melalui penguatan
karakter budaya sebagai bagian hidup yang diimplementasikan melalui
norma kehidupan yang penuh cinta kasih, kedamaian dan kerukunan dalam
keselarasan semua aspek,” kata Loupatty. (Alexander Loen)
sumber--tabloidjubi.
Home »
SENI & BUDAYA
» Kebudayaan di Papau Harus Dilestarikan
Kebudayaan di Papau Harus Dilestarikan
Written By Unknown on Senin, 06 April 2015 | 00.36.00
Label:
SENI & BUDAYA