“Tahun ini luas tanam buah merah mencapai 265 hektare dari sebelumnya hanya 40 hektare. Ke depan diharap terus meningkat karena petani diuntungkan,” katanya di Jayapura, Senin.
“Harga minyak buah merah selama ini tidak pernah turun,” imbuhnya.
Respons masyarakat yang begitu tinggi terhadap program penanaman buah merah, menurutnya, tidak lepas dari kebijakan Gubernur Papua Lukas Enembe yang menambah alokasi anggaran untuk bidang perekonomian rakyat dari sebelumnya lima persen menjadi 20 persen.
“Dengan kebijakan itu SKPD yang bergerak di bidang ekonomi secara otomatis plafon anggarannya naik dan program yang dibuat mengarah kepada penggerakan perekonomian di akar rumput, salah satunya adalah pencanangan penanaman buah merah,” ucapnya.
Pada 2014, Pemerintah Provinsi Papua mengembangkan penanaman buah merah seluas 40 hektare ditambah dengan penyediaan bibit, termasuk bantuan mesin pengolahan buah merah menjadi minyak, di lima kabupaten, yakni Jayapura, Yahukimo, Tolikara, Kelila Mamberamo Tengah, dan Puncak Jaya.
Khusus tahun 2015, dikembangkan penanaman buah merah pada 225 hektare lahan di Kabupaten Yalimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Keerom, dan Kota Jayapura.
sumber---tabloidjubi.com