Deiyai, Jubi — Dua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Deiyai tak dapat mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2014/2015. Satu siswa SMP YPPK Santo Fransiskus Xaverius Waghete dan satunya peserta Paket B, berhalangan karena sedang sakit.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Deiyai, Piter Adii mengatakan, kegiatan ujian nasional tingkat SMP tahun ini dengan jumlah peserta 284 orang telah berlangsung dengan baik dan lancar.
“Selama empat hari, mulai hari Senin tanggal 4 April, sebanyak 284 orang siswa mengikuti ujian dengan baik. Hanya ada dua siswa yang tidak ikut karena sakit,” ujar Piter Adii saat memimpin penutupan kegiatan UN SMP di Waghete, Kamis (7/5/2015) siang.
Dijelaskan, UN bagi 8 SMP di Kabupaten Deiyai diselenggarakan di tujuh sup rayon. Terdiri dari 274 siswa SMP dan peserta Paket B berjumlah 12 orang. Adii dalam laporannya mengungkapkan suksesnya pelaksanaan ujian nasional tahun ini berkat kerja keras panitia bersama kepala sekolah, para guru serta dukungan masyarakat setempat.
“Panitia dibentuk pada bulan Januari 2015, dan telah bekerja sesuai dengan juknis dan juklak. Panitia UN bekerja keras dengan menjelaskan semua Peraturan Menteri, termasuk penanganan pendistribusian naskah Ujian dari provinsi ke kabupaten dan dari kabupaten dibagikan ke sekolah-sekolah, juga pemantauan, pengawasan, hingga pelaksanaan proses ujian. Saya menyampaikan apresiasi karena ujian nasional terlaksana dengan baik,” tutur Piter Adii.
Dari pengamatan Kepala Dinas Dikjar Deiyai, panitia yang diketuai Yulita Bidau Mote bersama anggota panitia lainnya mampu menjalankan tugas dengan baik. “Saya lihat ada kerja sama yang baik dalam panitia ujian nasional, orang-orang yang terlibat dalam kepanitiaan sudah bertanggungjawab,” ujarnya.
Di kesempatan sama, koordinator pemantau UN dari Prov Papua, Yakomina Rumbiak, menyampaikan terima kasih karena panitia UN Kabupaten Deiyai telah mengatur jadwal pemantauan. “Hal itu memudahkan kami dalam memantau langsung ke setiap tempat pelaksanaan ujian secara teratur,” kata Rumbiak.
Ibu Yakomina menambahkan, hasil pemantauan tersebut menjadi catatan tersendiri dalam menuliskan kinerja pemantauan pelaksanaan ujian tahun ini di Kabupaten Deiyai. Tak lupa ia sarankan agar di tahun-tahun berikut dapat memikirkan pentingnya publikasikan kegiatan.
“Kalau boleh, saya memberikan saran agar panitia kabupaten bisa menggandeng Humas Pemda atau wartawan sebagai mitra untuk publikasi di media massa, seperti telah kalian kerja sama dengan polisi dalam mengawal naskah UN,” tandasnya.
Ketua Panitia Ujian Nasional Kabupaten Deiyai tahun 2015, Yulita Bidau Mote mengungkapkan adanya dukungan dan kerja sama anggota panitia bersama kepala sekolah guru dan semua pihak cukup nyata dalam pelaksanaan ujian nasional ini. Selain itu, kata Mote, jika pada UN SMP ada dua siswa tak ikut ujian, sebelumnya pada Ujian SMA/SMK hanya satu siswa yang tak ikut ujian. Siswa SMTP Deiyai itu dilaporkan sedang sakit. Sedangkan 221 siswa telah mengikuti UN dengan baik.
Setelah menyukseskan UN tingkat SMA/SMK dan SMP, giliran UN tingkat SD yang akan dilaksanakan pada pekan depan (14-18/5/2015). “Pada dasarnya kami sudah siap sukseskan juga UN SD. Untuk pesertanya ada 633 murid dari 31 sekolah yang tersebar di lima distrik, dan 84 orang diantaranya adalah peserta Paket A. Ujian akan dilaksanakan di 5 sub rayon,” jelas Bidau. (Ones Madai)