Jayapura, Jubi – Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk membuktikan janjinya pada rakyat Papua seperti saat ia berkampanye sebelum terpilih sebagai Presiden Indonesia.
Saat mengunjungi Papua Nugini (PNG), Senin (11/5/2015), Presiden Jokowi disambut aksi protes oleh aktivis PNG. Para aktivis PNG yang bergabung bersama Partners with Melanesian (PwM) meminta Jokowi untuk tidak mencampuri urusan rakyat Melanesia.
“Kami tahu diplomasi 20 Miliar rupiah yang diberikan oleh menteri luar negeri Indonesia. Sekarang Presiden Indonesia datang menjelang pertemuan Melanesia tanggal 21 Mei nanti untuk memaksakan keberuntungannya,” kata Kenn Mondiai, Direktur PwM kepada Jubi, Selasa (12/5/2015).
Mondiai yang berada di Port Moresby menyebutkan lebih 50 orang menyambut kedatangan Jokowi dengan aksi protes di pusat kota Moresby, sebelum mereka dibubarkan oleh pihak keamanan PNG.
Lanjut Mondiai, Presiden Indonesia harus membuktikan janjinya untuk memberikan perhatian khusus pada rakyat Papua Barat seperti janjinya saat kampanye.
“Karena janji-janji itulah yang membuat rakyat Papua Barat memberikan suara mereka kepada Joko Widodo untuk menjadi presiden,” ujar Mondiai.
“Karena janji-janji itulah yang membuat rakyat Papua Barat memberikan suara mereka kepada Joko Widodo untuk menjadi presiden,” ujar Mondiai.
Secara terpisah, David Dom Kua, pengacara PNG dan pemimpin PNG Union for West Papua (PNGUFWP) mengatakan aktivis PNG percaya bahwa Pemerintah Indonesiaberupaya mengubur isu Papua Merdeka.
“Kami sadar, pembebasan tahanan politik Papua, lobi dollar di negara-negara Melanesia dan kedatangan Presiden Indonesia adalah “politik halus” yang sedang dimainkan. Kami tidak percaya proses ini. Kami inginkan keadilan untuk saudara Melanesia kami di Papua Barat. Biarkan urusan bangsa Melanesia menjadi urusan rakyat Melanesia,” kata David Dom Kua.
David Dom Kua mengakui mereka memiliki rekaman apa yang disampaikan oleh Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill beberapa waktu lalu.
“Kami orang Melanesia. Kata-kata adalah politik kami. Karena itu kami berdiri bersama Perdana Menteri kami untuk menyuarakan penegakkan Hak Asasi Manusia untuk rakyat Papua Barat,” tegasnya.
Aksi protes yang dikordinir PwM ini melibatkan PNGUFWP, Human Right for West Papua Protection Association (HRWPPPA) dan People’s Power Movement (PPM) dan PwM. (Victor Mambor)
Berikut Foto