Timika, 5/5 - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua tahun 2015 mengalokasikan dana Rp2 miliar untuk membangun pasar bagi para pedagang atau Mama-mama Papua di lokasi Pasar Sentral Timika.
Kabid Perdagangan pada Disperindag Mimika Barnabas Dias kepada Antara di Timika, Selasa mengatakan pasar bagi Mama-mama Papua itu nantinya akan dibangun secara modern penjual dan pembeli merasa nyaman untuk melakukan transaksi di lokasi itu.
"Kita akan membangun dua los panjang dengan roling door di setiap los agar Mama-mama Papua bisa berjualan dengan aman dan nyaman. Kalau selama ini Mama-mama Papua berjualan di tempat terbuka dan berjubel di pinggir jalan, kondisinya sangat memprihatinkan," ujar Barnabas.
Barnabas memastikan pembangunan Pasar Mama-Mama Papua itu akan mulai dilakukan pada Juni 2015. Hingga kini Disperindag Mimika sedang memproses administrasi untuk pelelangan paket pekerjaan tersebut.
"Saya jamin awal Juni sudah mulai dikerjakan. Kita juga akan bangun pasar modern tipe A2 untuk pedagang pakaian, peralatan elektronik dengan alokasi anggaran tahap pertama sebesar Rp12 miliar," jelasnya.
Menurut Barnabas, Pemerintah Pusat juga menyediakan alokasi anggaran untuk mendukung pembangunan pasar-pasar tradisional di daerah mulai tahun anggaran 2016 hingga 2019.
Untuk tahun 2016, Disperindag Mimika mengusulkan anggaran ke pusat sebesar Rp6 miliar untuk pembenahan Pasar Sentral Timika dan Rp3 miliar untuk membangun pasar pada dua distrik (kecamatan) yaitu Mimika Baru dan Mimika Barat.
Disperindag Mimika akan terus meminta dukungan penganggaran dari pusat untuk membangun pasar di ibu kota distrik yang lain agar roda perekonomian juga tumbuh dan berkembang hingga pelosok-pelosok pedalaman Mimika.
"Kalau nanti usul dana dari pusat itu disetujui maka kita akan gunakan dana itu untuk membenahi semua pasar di Pasar Sentral Timika sehingga ke depan pengunjung semakin ramai dan pembeli merasa nyaman untuk berbelanja di tempat itu," jelas Barnabas.
Khusus untuk pasar modern tipe A2 yang akan dikerjakan mulai tahun ini dengan anggaran Rp12 miliar akan setipe dengan pasar modern A1 yang telah rampung dikerjakan. Pembangunan pasar modern tipe A2 itu nantinya akan dilakukan bersamaan dengan peresmian pasar modern tipe A1 yang berada di lokasi yang sama yaitu di bagian depan Pasar Sentral Timika Jalan Hasanuddin, Irigasi-Sempan.
Pada Senin (4/5), puluhan pedagang dari Pasar Sentral Timika berunjuk rasa ke Kantor Disperindag Mimika untuk menuntut segera ditutupnya dua pasar di Kota Timika yaitu eks Pasar Swadaya dan Pasar Gorong-gorong.
Para pedagang beralasan bahwa dengan dibukanya kembali kedua pasar yang sudah ditutup itu maka pembeli lebih memilih berbelanja di kedua pasar yang lebih dekat dengan pemukiman mereka. Kondisi itu mengakibatkan para pedagang di Pasar Sentral Timika mengalami kerugian besar.
Sumber :antara
Kabid Perdagangan pada Disperindag Mimika Barnabas Dias kepada Antara di Timika, Selasa mengatakan pasar bagi Mama-mama Papua itu nantinya akan dibangun secara modern penjual dan pembeli merasa nyaman untuk melakukan transaksi di lokasi itu.
"Kita akan membangun dua los panjang dengan roling door di setiap los agar Mama-mama Papua bisa berjualan dengan aman dan nyaman. Kalau selama ini Mama-mama Papua berjualan di tempat terbuka dan berjubel di pinggir jalan, kondisinya sangat memprihatinkan," ujar Barnabas.
Barnabas memastikan pembangunan Pasar Mama-Mama Papua itu akan mulai dilakukan pada Juni 2015. Hingga kini Disperindag Mimika sedang memproses administrasi untuk pelelangan paket pekerjaan tersebut.
"Saya jamin awal Juni sudah mulai dikerjakan. Kita juga akan bangun pasar modern tipe A2 untuk pedagang pakaian, peralatan elektronik dengan alokasi anggaran tahap pertama sebesar Rp12 miliar," jelasnya.
Menurut Barnabas, Pemerintah Pusat juga menyediakan alokasi anggaran untuk mendukung pembangunan pasar-pasar tradisional di daerah mulai tahun anggaran 2016 hingga 2019.
Untuk tahun 2016, Disperindag Mimika mengusulkan anggaran ke pusat sebesar Rp6 miliar untuk pembenahan Pasar Sentral Timika dan Rp3 miliar untuk membangun pasar pada dua distrik (kecamatan) yaitu Mimika Baru dan Mimika Barat.
Disperindag Mimika akan terus meminta dukungan penganggaran dari pusat untuk membangun pasar di ibu kota distrik yang lain agar roda perekonomian juga tumbuh dan berkembang hingga pelosok-pelosok pedalaman Mimika.
"Kalau nanti usul dana dari pusat itu disetujui maka kita akan gunakan dana itu untuk membenahi semua pasar di Pasar Sentral Timika sehingga ke depan pengunjung semakin ramai dan pembeli merasa nyaman untuk berbelanja di tempat itu," jelas Barnabas.
Khusus untuk pasar modern tipe A2 yang akan dikerjakan mulai tahun ini dengan anggaran Rp12 miliar akan setipe dengan pasar modern A1 yang telah rampung dikerjakan. Pembangunan pasar modern tipe A2 itu nantinya akan dilakukan bersamaan dengan peresmian pasar modern tipe A1 yang berada di lokasi yang sama yaitu di bagian depan Pasar Sentral Timika Jalan Hasanuddin, Irigasi-Sempan.
Pada Senin (4/5), puluhan pedagang dari Pasar Sentral Timika berunjuk rasa ke Kantor Disperindag Mimika untuk menuntut segera ditutupnya dua pasar di Kota Timika yaitu eks Pasar Swadaya dan Pasar Gorong-gorong.
Para pedagang beralasan bahwa dengan dibukanya kembali kedua pasar yang sudah ditutup itu maka pembeli lebih memilih berbelanja di kedua pasar yang lebih dekat dengan pemukiman mereka. Kondisi itu mengakibatkan para pedagang di Pasar Sentral Timika mengalami kerugian besar.