"Tadi, Ibu Menteri Luar Negeri sudah bicara dengan Menteri Luar Negeri Vanuatu, menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa atas terjadinya badai yang sangat dahysat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir, di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2015).
Menurut pria yang akrab disapa Tata itu, inti pembicaraan singkat Menlu Retno adalah menyampaikan niatan Indonesia dalam membantu Vanuatu. Indonesia masih menunggu konfirmasi Vanuatu mengenai bantuan apa saja yang dibutuhkan. "Kami akan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan pemerintah dan rakyat Vanuatu," ujar dia.
Sementara terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di negra tersebut, Kemlu memastikan sepuluh WNI selamat dari Badai Siklon Pam yang menerjang dengan kecepatan 340 kilometer per jam.
Bencana ini memutus jaringan listrik dan komunikasi di Vanuatu. "Setelah dikontak KBRI kita dari Canberra, semuanya aman. Ada sepuluh WNI yang ada di Vanuatu dan sampai saat ini semuanya selamat dari badai tersebut,"
tukas Tata.
Seperti diketahui, Badai Siklon Pam menerjang Vanuatu. Laporan terakhir menyebut korban jiwa mencapai sebelas orang, sementara puluhan lainnya luka-luka. Badai menghancurkan sejumlah bangunan dan pepohonan.
Saksi di Vanuatu mengatakan, tinggi air laut sempat mencapai delapan meter saat Badai Siklon Pam yang masuk kategori lima melanda. Tidak lama setelah itu, banjir menggenangi ibu kota Vanuatu, Port Vila.(WIL )
