Foto : Jenasa Salah-Satu Korban Timika Berdarah (27/8/2015)
|
Timika (KM), Setelah mayat disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika, Keluarga Korban masyarakat suku asli Kamoro mendatangi Kantor Den POM mengenakan segala busana adat suku Kamoro untuk menuntut pelaku penembak yang menewaskan 6 (enam) orang pemuda usia produktivitas segera adili dan bertanggung jawab yang terjadi Kamis, (27/8/2015).di Jl. Koperapoka, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika-Papua
Hasil pantauan informasi yang dihimpun www.kabarmapega.com di Timika bahwa kejadian tersebut terjadi ketika usai melakukan acara syukuran pada tanggal 27 Agustus 2015 di Hotel Serayu, Timika atas raihnya study Doktoral seorang putra asli suku Kamoro bernama Leonardus Tumuka dari negara di Filipina.
Acara syukuran itu dilakukan atas dukungan dan kerjasama dari semua pihak terutama masyarakat tujuh Suku lebih khusus suku Amungme dan Kamoro atas keberhasilan seorang putra terbaik asal suku Kamoro itu.
Kejadian penembakan terhadap warga asli Suku Kamoro dilakukan oleh oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Timika dalam jajaran Kodim 1017 Timika mengakibatkan 6 (enam) orang tewas dengan menggunakan gencatatan senjata milik Negara Republik Indonesia terhadap warga masyarakat suku Kamoro diatas tanah dan kekayaan mereka dan ke enam mayat dibawakan kerumah Sakit untuk di otopsi.
Kronologis versi Komiten Nasional Papua Barat (KNPB) baca disini : "Ini Kronologis Versi KNPB, Terkait Penembakan 6 Warga Sipil Papua Di Timika"
Petugas para medis menyatakan dua orang diantaranya mati ditempat, sedangkan empat orang lainnya luka -luka kritis, kemudian pihak petugas RS menyerahkan mayat kepada pihak keluarga melalui beberapa masyarakat Kamoro yang sempat ikut sampai ke RSUD Timika.
Sejak pagi tadi Jumat, (28 Agustus 2015) solidaritas masyarakat peduli kemanusiaan di Papua bersama masyarakat Suku Kamoro membangun posko terpal didepan kantor Den POM Timika dengan maksud menuntut agar pelakunya segera diungkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
Tokoh Pemuda suku Kamoro, Gerry Okoare diminta untuk pelaku dieksekusi mati, karena hanya orang menyebarkan Narkoba saja bisa di eksekusi mati, kenapa tidak dieksekusi pelaku penembakan rakyat kecil yang korban diatas kekayaan mereka ditempat ini,(tegasnya).
Baca disini : "Timika Berdarah : Kronologi Versi Umat Gereja Koperapoka"
Lanjut Gerry, adanya peristiwa penembakan yang menewaskan 6 (enam) orang masyarakat asli Suku Kamoro oleh TNI, masyarakat meminta dan mendesak kepada Bupati dan Sekda Mimika bahwa Presiden Republik Indonesia segera datang untuk bertanggung jawab karena TNI menggunakan alat Negara untuk membunuh kami orang asli Papua.
Ini sudah terbukti, maka sebelum Presiden RI Ir.Joko Widodo segera turun tangan manangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi hari ini di Timika, kami menuntut segera desak dan ungkap pelaku lalu dieksekusi mati, karena TNI pelaku membiarkan menyabut nyawa rakyat tidak berdosa di Papua Barat.
Kami ini penjaga sumber daya alam (SDA) untuk menyumbangkan keberlangsungan hidup warga Indonesia tetapi negara melalui TNI membunuh kami tidak ada keadilan dan keanehan terjadi republik Indonesia. ungkap Gerry Okoare Pemuda Putra Kamoro dari kantor Den POM - Timika.
Gerry juga menyeruhkan tolong hargai pemilik tempat ini khususnya dan umumnya masyarakat Tujuh suku dan tanah Papua karena kami bukan musuh negara tetapi kami hidup sebagai manusia, kenapa kami dibunuh seperti binatang yang dibasmi disini.
Apa motif serta visi dan misi khusus Negara Indonesia terhadap orang Papua…?
Kami mendesak Presiden Republik Indonesia segera datang untuk bertanggung jawab sesuai janji dalam kampanye wujudkan Papua damai. Sebelum Jokowi tiba di Timika jenasah tidak akan semayamkan, ungkapnya. (Menase/KM)
Sumber:http://www.kabarmapegaa.com/2015/08/ini-kronologis-versi-knpb-terkait.html
Sumber:http://www.kabarmapegaa.com/2015/08/ini-kronologis-versi-knpb-terkait.html